Eks Anak Buah Menhub Budi Karya Diduga Ubah Uang Korupsi Jalur KA jadi Aset

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 25 Juli 2024 1 hari yang lalu
Tersangka Yofi Okatrisza, ASN Kemenhub dibawa ke ruangan konferensi pers penahanan, Kamis (13/6/2024). Yofi ditahan KPK terkait dugaan korupsi pembangunan rel kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.
Tersangka Yofi Okatrisza, ASN Kemenhub dibawa ke ruangan konferensi pers penahanan, Kamis (13/6/2024). Yofi ditahan KPK terkait dugaan korupsi pembangunan rel kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.

Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga uang hasil suap pengadaan dan pemeliharaan jalur kereta sudah diubah tersangka sekaligus pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Semarang Yofi Oktarizsa (YO) menjadi aset. 

“Penyidik mendalami terkait dengan proses pembelian tanah atau bangunan yang dibeli oleh tersangka YO (PPK) yang sumber dananya diduga berasal dari hasil tindak pidana korupsi,” kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, Kamis (25/7/2024).

Adapun informasi itu diulik dengan memeriksa empat saksi pada Rabu (24/7/2024) kemarin. Yakni mahasiswa Agustina Farida (AF), wiraswasta Remi Irawan (RI), pejabat pembuat akta tanah Raden Sri Handono Priyo (RSHP), dan pejabat pembuat akta tanah Nuning Indraeni (NI).

KPK sejatinya membutuhkan keterangan wiraswasta Legiso (LG) dan mahasiswa Atho’ulloh (AT) untuk mendalami kasus ini. Namun, keduanya meminta hari pemeriksaan diganti.

Tessa enggan memerinci informasi mendetail soal pembelian aset ini untuk menjaga kerahasiaan proses penyidikan. Keterangan itu baru dipaparkan lengkap dalam persidangan nanti.

Dalam perkembangan kasus ini, KPK memanggil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Tapi, Hasto mangkir saat keterangannya dibutuhkan penyidik dan penjadwalan ulangnya tengah disusun KPK.

Sebelumnya, KPK menetapkan Yofi Oktarizsa yang merupakan mantan anak buah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sebagai tersangka baru kasus suap pengadaan jalur kereta api di Ditjen Perkeretaapian, Kemehub. 

Dia langsung ditahan usai status hukumnya diumumkan ke publik. “Tersangka YO (Yofi Oktarisza) dilakukan penahanan selama 20 hari pertama terhitung sejak tanggal 13 Juni sampai dengan 2 Juli 2024,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2024).

Asep menjelaskan kasus ini merupakan pengembangan dari persidangan penerimaan suap yang dilakukan Dion Renata Sugiarto. Dalam kasus ini, Yofi merupakan PPK untuk 18 paket pengerjaan lanjutan dan 14 paket pengerjaan baru di lingkungan BTP wilayah Jawa bagian tengah.

Setidaknya, ada empat proyek yang tidak dikerjakan Dion saat Yofi menjabat sebagai PPK. Salah satunya yakni pembangunan jembatan antara Notog-Kebasen paket PK 16.07 dengan nilai Rp128,5 miliar.

Sebagian paket pengerjaan yang didapat Dion dibantu oleh PPK salah satunya Yofi. KPK juga mengendus adanya kongkalikong untuk memenangkan proyek.

“Atas bantuan tersebut, PPK termasuk tersangka YO (Yofi Oktarisza) menerima fee dari rekanan termasuk saudara DRS (Dion Renata Sugiarto) dengan besaran 10 persen sampai 20 persen dari nilai paket pekerjaan yang diperuntukkan,” tandas Asep.