Moderna Siapkan Vaksin untuk Usia di Bawah 6 Tahun, Siap Ditinjau di AS pada Bulan Juni

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 7 Mei 2022 00:00 WIB
Jakarta, MI - Kepala petugas medis Moderna Inc (MRNA.O) mengatakan bahwa vaksin perusahaan untuk anak di bawah 6 tahun akan siap untuk ditinjau oleh panel Food and Drug Administration ketika bertemu pada bulan Juni mendatang. Moderna meminta izin penggunaan darurat dari FDA pada hari Kamis. Panel penasihat ahli untuk regulator obat AS akan bertemu pada bulan Juni untuk meninjau permintaan tersebut. "Saya pikir FDA sekarang memiliki semua data fundamental inti yang mereka butuhkan untuk dapat memulai tinjauan aplikasi. Jadi ya, kami sangat yakin," kata Dr. Paul Burton, kepala petugas medis perusahaan, dalam sebuah wawancara dengan CBS "Menghadapi Bangsa." Vaksin Moderna bisa menjadi yang pertama mendapatkan persetujuan AS untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun. Pfizer Inc (PFE.N) juga mengharapkan data vaksinnya untuk anak-anak di bawah 6 tahun siap pada tinjauan bulan Juni. "Profil keamanan yang kami lihat dalam vaksin ini pada anak-anak yang paling muda sangat meyakinkan, tingkat kejadian keselamatan sebenarnya bahkan lebih rendah daripada yang kami lihat pada anak usia 6 tahun hingga 12 tahun dan itu bagus," kata Burton seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (6/5). Vaksin Moderna disetujui oleh FDA untuk digunakan pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Tapi itu belum disetujui untuk anak berusia 6 hingga 17 tahun di Amerika Serikat meskipun mendapatkan persetujuan untuk kelompok usia itu di Australia, Kanada, dan Uni Eropa. Burton mengatakan pada hari Minggu bahwa perusahaan sedang menguji suntikan booster lain yang dia yakini akan lebih unggul dari hasil booster yang diumumkan perusahaan pada 19 April. Suntikan booster kemungkinan akan menargetkan varian Omicron plus virus corona asli. Moderna mengharapkan untuk memiliki sejumlah besar vaksin booster baru untuk melindungi dari Omicron dan varian COVID-19 lainnya.

Topik:

Covid-19 Vaksin Moderna

Berita Sebelumnya

Hepatitis C dan Kelelahan, Apakah Ada Hubungan?

Berita Selanjutnya

FDA AS Batasi Penggunaan Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

Berita Terkait

Hukum
Penyidik KPK menunjukan barang bukti uang tunai saat konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) tindak pidana korupsi pada program bantuan sosial di Kementerian Sosial untuk penanganan COVID-19 di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (6/12/2020) dini hari.

Sisa Dosa Korupsi Bansos Era Juliari 'Membidik' Gary Tanoesoedibjo dan Petinggi Logistik!

13 Agustus 2025 19:22 WIB

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto: Dok MI/Aswan)

Usut Korupsi Bansos Presiden Rp125 M, KPK Periksa Dirut PT Junatama Foodia Kreasindo

11 Agustus 2025 14:30 WIB

Investigasi
Nadiem Makarim dalam acara Pengumuman Bantuan Kuota Data Internet tahun 2021, Senin, 1 Maret 2021 melalui akun Youtube resmi milik Kemendikbud RI (Foto: Dok MI/Net/Ist)

Bantuan Kuota Internet 'Dicuri' saat COVID-19

27 Juli 2025 21:41 WIB

Ragam
Ilustrasi - Vaksin Covid-19 (Foto: Istimewa)

Bio Farma Klaim Sudah Tindak Lanjuti Temuan BPK soal Vaksin Merah Putih

14 Juli 2025 08:21 WIB

Hukum
Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir (kiri) dalam konferensi pers virtual bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentang Pengembangan Vaksin Merah Putih, Jakarta, Jumat (16/04/2021).

BPK: Pengembangan Vaksin Merah Putih Rugikan Bio Farma Rp 9,127 Miliar

13 Juli 2025 16:18 WIB

Hukum
Ilustrasi - Rapit Test Antibodi (Foto: Istimewa)

Rapid Test Antibodi di Kimia Farma Rugikan Negara Rp11,251 M, Begini Temuan BPK

12 Juli 2025 19:08 WIB