LVMH, Hermes, Chanel, Cartier & Lainnya Tutup Sementara di Rusia di Tengah Krisis dengan Ukraina

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 8 Maret 2022 14:40 WIB
Monitorindonesia.com - Setelah raksasa teknologi seperti Apple dan Google mundur dari menyediakan layanan di Rusia, merek fashion seperti LVMH, Nike dan H&M juga segera menyusul. Setelah serangan Rusia di negara tetangga Ukraina, daftar merek mewah yang tampaknya akan terus bertambah telah mengumumkan bahwa mereka untuk sementara menghentikan penjualan di negara itu. LVMH, merek mewah yang memiliki Louis Vuitton, diketahui memiliki lebih dari 120 toko di seluruh rusia dan telah mengumumkan bahwa semua toko akan tutup.   View this post on Instagram   A post shared by LVMH (@lvmh) Di tengah situasi saat ini di wilayah tersebut, juru bicara perusahaan mengumumkan bahwa 3.500 karyawan akan terus mendapatkan gaji mereka tetapi toko akan tutup. Hermes selanjutnya mengumumkan di sebuah posting LinkedIn bahwa merek tersebut juga akan menutup sementara toko dan menghentikan aktivitas komersial di Rusia karena perselisihan yang terjadi. Karena nilai mata uang Rusia terus turun, lebih banyak rumah mode mewah menghentikan penjualan di negara yang dipimpin Presiden Putin tersebut. Burberry, Chanel, Cartier dan Kering yang memiliki Gucci Balenciaga, Saint Laurent dan Bottega Veneta di antara merek-merek mewah lainnya juga telah mengumumkan bahwa mereka menutup toko karena kekhawatiran yang berkembang mengenai situasi saat ini. Banyak merek juga telah menyumbang untuk membantu para korban konflik ini. Untuk tetap menjaga agar merek tidak kehilangan pelanggan Rusia, sebagian besar merek juga mengatakan bahwa mereka akan terus membayar karyawan mereka meskipun menghentikan penjualan di lapangan dan melalui situs web e-commerce mereka. #LVMH

Topik:

fashion Louis Vuitton Hermes LVMH Chanel