Tak Perlu Khawatir Dikhianati Pasangan, Serahkan Saja ke Detektif Swasta, Beres!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 November 2022 21:14 WIB
Jakarta, MI - Perselingkuhan itu suatu ketakutan terbesar sebagian orang saat menjalani hubungan yang mana tidak hanya menimbulkan perasaan sakit hati namun juga direndahkan, ditinggalkan bahkan trauma mendalam pun terjadi kepada yang dikhianati. Tidak sedikit kasus perselingkuhan bersifat fisik hingga melibatkan interaksi berlebihan antara pasangan dengan orang. Namun ada juga yang bersikap lebih bijak dengan cara yang dewasa. Namun tak dapat dipungkiri, bahwa belakangan semakin banyak tindakan seorang lainnya yang juga bisa dikategorikan sebagai selingkuh. Sehingga banyak cara untuk mengungkap hal itu, salah satunya dengan menggunkan jasa detektif swasta. Apalagi dengan banyaknya media sosial saat ini membuat risiko selingkuh lebih terbuka. Chief Executive Officer Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA),Jubun, yang merupakan agensi detektif swasta, mengaku kerap mengungkap kasus perselingkuhan. Banyak yang ia tangani datang dari cabang ASIA Solo. "Cabang ASIA Cirebon banyak menyelesaikan permasalahan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Sementara di cabang Solo lebih fokus memberikan layanan berupa jasa mengungkap perselingkuhan," kata Jubun, Sabtu (5/11). Sementara itu, Yahya Wawan selaku Branch Manager ASIA Surakarta juga mengatakan bahwa, banyak klien di Solo juga yang mendatanginya untuk mengungkap kasus perlselingkuhan oleh pasangannya. "Memang kantor ASIA Solo yang berada di Jalan Karang Anyar, Gondangrejo Permata, Surakarta, banyak didatangi para klien yang minta kasus perselingkuhan pasangannya diungkap," katanya. Jubun melanjutkan, sebagian besar penyebab perselingkuhan pada awalnya dilakukan lewat media sosial. Mulai dari sekedar perkenalan, sapaan, obrolan kecil, curahan isi hati, hingga pada pertemuan yang berujung pada hubungan asmara. Dengan adanya media sosial peluang kesempatan berselingkuh semakin besar. Jubun menjelaskan setidaknya ada tiga tim dalam mengungkap sebuah kasus perselingkuhan yang terdiri dari tim pemantau media sosial, tim pengintai, dan tim penyusup. Tim pemantau media sosial bekerja untuk menggali segala informasi target dari media sosial, aplikasi kencan, atau mesin penelusuran internet. Selain bekerja dengan metode penelusuran internet, cara lain untuk menggali informasi ala tim medsos adalah dengan berteman dengan target atau lingkaran terdekatnya. Tahap pertama, tentu saja, dengan memberikan tanda “suka” atau bahkan meninggalkan komentar pada setiap unggahan. Setelah informasi dari media sosial dirasa cukup, giliran tim pengintai beraksi. "Mereka merupakan agen lapangan dengan tugas mengambil bukti foto atau video keseharian target," kata Jubun. "Biasanya tim pengintai akan mengikuti aktivitas target dari pagi hingga petang," kata Bambang Triaji, salah satu agen lapangan ASIA yang berdomisili di kota Solo. Sedangkan tim terakhir punya misi menjalin interaksi nyata dengan target. Bisa berteman atau menyamar untuk menawarkan produk, pinjaman, macam-macam. Menurut Jubun, sebenarnya pekerjaan ini bisa dilakukan siapa saja, yang berbeda hanya soal ide. #Executive Officer Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA)