Rute TransJakarta Blok M-Kota Akan Dihapus pada 2029

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 21 Desember 2024 20:59 WIB
Bus TransJakarta (Foto: Dok MI)
Bus TransJakarta (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyampaikan bahwa rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota akan dilakukan rerouting atau perubahan rute. Dengan rerouting tersebut, Dishub Jakarta berencana menyesuaikan tarif MRT Jakarta.

"Kalau (tarif) itu nanti, itu kan nanti di-adjust (menyesuaikan) secara keseluruhan," ujar Syafrin di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).

Menurut Syafrin, berbagai penolakan dari pengguna TransJakarta soal wacana penghapusan rute Blok M-Kota. Warga menilai dengan dihapusnya koridor 1 itu biaya dikeluarkan untuk naik transportasi umum akan lebih banyak.

Saat ini, tarif MRT bervariasi tergantung pada titik keberangkatan dan tujuan perjalanan. Di sisi lain, tarif moda transportasi TransJakarta telah ditetapkan sebesar Rp 3.500.

Menurut penjelasan Syafrin, rute TransJakarta Blok M-Kota yang bersinggungan langsung dengan jalur MRT Lebak Bulus-Kota direncanakan akan dihapus pada tahun 2029. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan dana subsidi.

"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memiliki rencana induk transportasi Jakarta sehingga harus ada efisiensi pengelolaan dana PSO (public service obligation)," paparnya.

"Otomatis nantinya layanan MRT itu jadi full Lebak Bulus-Kota sehingga akan ada layanan TransJakarta yang berhimpitan 100 persen dengan layanan MRT yaitu Blok M-Kota," tambahnya lagi.

Fahri (32) yang merupakan seorang pekerja yang sering menggunakan TransJakarta jadi salah satu yang menentang wacana itu. Ia mengatakan, jika TransJakarta koridor 1 diganti dengan MRT, itu akan memberatkan masyarakat menengah ke bawah.

"Kalau saya sendiri selaku pengguna setianya TransJakarta sangat menentang hal tersebut. Karena koridor 1 ini kan koridor yang paling tua ya, dari 2004 kalau nggak salah. Usianya udah 20-an tahun. Terus yang pakai juga banyak banget," ungkap Fahri di Halte Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).

"Jadi kalau misalnya itu dihilangkan, terus diganti menjadi MRT yang tarifnya pasti lebih mahal, saya rasa itu sangat tidak berpihak pada masyarakat menengah ke bawah," pungkasnya.

Topik:

kadishub-dki transjakarta perubahan-rute tarif-mrt jakarta