Hobi Beli Barang Bekas: Bisa Mendapat Barang Seken tapi Masih Berkualitas


Jakarta, MI - Penghobi barang bekas di berbagai kota, itu banyak. Di Yogya tempat jualan barang bekas dikenal dengan pasar Klithikan, di daerah Kuncen, Wirobrajan.
Kemudian di pasar Niten, Jalan Bantul, ada juga di pusat kota Yogya seberang Taman Pintar (sekitar gedung Taman Budaya Yogyakarta). Dulu dikenal dengan pasar Sentir (jualan diterangi pakai lampu teplok atau lampu obor, karena dari sore hingga malam hari).
Barang bekas yang dijualnya bermacam -macam, misalnya dari buku, sepatu, CD, baju, Jam, helm, atau barang asesoris dan barang hiasan antik lainnya. Barang bekas ini tidak jarang yang bermerek atau brandid internasional.
Biasanya tempat-tempat jualan barang bekas ini banyak dikunjungi masyarakat yang memang hobi "berburu" barang bekas bermerek dan antik. Harga tentu disesuaikan dengan kondisi barangnya.
Lain di Yogyakarta lain di Jakarta. Di Jakarta juga ada beberapa tempat sebagai berjualan barang bekas atau seken. Pertama ada di seputar St Senen, Jakarta Pusat, kemudian di daerah Jatinegara, jl Oerip Sumoharjo, Jakarta Timur, di sekitar di bawah jembatan kereta api (di sini banyak dijual khusus berbagai macam Helm), dan kios-kios yang ada di seputar komplek TNI AD, kemudian ada di jl Bekasi Barat, depan St Jatinegara kemudian masuk gang ke kanan, di sini dikenal sebagai daerah Jembatan Item (hampir bisa ditemui pedagang dengan berjualan barang bekas beraneka ragam, bahkan ada yang dijual barang baru juga)
Kemudian di daerah Taman Puring, Kebayoran Baru. Di sini cukup komplit barang-barang yang diperjualbelikan. Namun masyarakat kadang mulai kaget, karena harganya sekarang "melangit" tidak seperti dulu.
Misalnya ada saya temui, Supomo (rumah di daerah Permata Hijau) yang hobi batu akik dan jam tangan. Sering saat 'hunting' mendapatkan jam bekas bermerek namun kondisi masih bagus dan berkualitas. Harganya pun juga masih tinggi, karena para pedagang mulai mengenal kualitas barang sehingga paham kalau ada konsumen yang memang hobi dan membutuhkan.
Para penghobi bukan hanya kalangan menengah ke bawah, tetapi juga kalangan menengah ke atas. Karena dengan rajin "hunting", biasanya selama masa liburan, biasanya hari Sabtu dan Minggu selalu ramai pengunjung. Cahyono (dari Cilandak, Jakarta Selatan) juga penghobi batu akik dan jam tangan.
Waktu saya tanya, dia mengaku pernah mendapat jam tangan buatan Rusia dan buatan Jerman yang langka dan tidak dijual di toko umum. Nah ini suatu keberuntungan, dan kepuasan batin katanya. Saya suka pakai barang yang langka dan tidak ada dijual di mal, karena memang saya hobi memakai barang yang antik, katanya sambil senyum-senyum.
Sementara ada kawan, GM Sudarta, almarhum (dulu kartunis dan wartawan koran Kompas), semasa hidup pernah membeli jam besar, antik, untuk dipajang di ruang tamu.
Jam merek buatan Jerman. GM Sudarta mau beli mahal karena ada alarm di setiap jam dengan bunyi lagu Ave Maria. Jam ini dia dapat di sebuah toko barang antik di Jl Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Bagi para penghobi atau pemburu barang bekas, antik dan bermerek yang masih berkualitas, selamat berburu di hari Sabtu dan Minggu, hal ini bisa sebagai hiburan pelepas kepenatan hidup selama seminggu bekerja. (Gatot Eko Cahyono)
Topik:
Barang Bekas