Menghentikan Rencana Rapat Komite, Orangtua Siswa Lontarkan Dugaan Perselingkuhan Kepsek

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 24 Juli 2024 1 hari yang lalu
SMAN 13 Kota Bekasi (Foto: Dok MI)
SMAN 13 Kota Bekasi (Foto: Dok MI)

Kota Bekasi, MI - Rencana rapat Komite Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 di Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi, Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Rabu (24/7) yang digagas Kepala Sekolah, Hasim berujung kisruh.

Berdasarkan pengamatan Monitorindonesia.com, rapat Komite tersebut kisruh karena diduga tidak resmi diketahui orangtua siswa/siswi secara keseluruhan, melainkan hanya sekitar 24 orang yang seyogianya ratusan orang. 

Undangan rapat pun menurut orangtua siswa/siswi bukan oleh Ketua Komite, tetapi oleh Kepala sekolah, Hasim yang bertujuan agar orangtua siswa/siswi yang kritis tidak hadir dalam rapat.

Merasa aneh, yang patut mengundang rapat Komite adalah Ketua/Pengurus Komite, namun mengapa rapat Komite ini yang mengundang justeru Kepala sekolah, orangtua siswa berinisial TPS pun menyampaikan protes agar rapat Komite tersebut tidak dilanjutkan karena tidak prosedural. 

Namun Kepsek, Hasim, tetap ngotot agar rapat Komite duteruskan. Adu mulut antara orangtua dengan Kepsek pun tak terelakkan.

Situasi pun semakin memanas ketika salah seorang orangtua siswa melontarkan kata-kata

"Sewaktu Wisuda/Pelepasan Siswa/Siswi Kelas XII di Malang Jawa Timur, saya tau kamu menginap di Hotel mana dan dengan siapa," kata orangtu siswa yang belakangan diketahui berinisial TPS.

Munculnya kalimat yang mengarah dugaan perselingkuhan tersebut menjadi kunci keberhasilan protes dari orangtua siswa/siswi agar rapat Komite dihentikan.

Nampaknya, protes yang disampaikan TPS mendapat dukungan dari sejumlah orangtua siswa/siswi. Dengan sumringah para orangtua siswa keluar ruangan ketika rapat Komite diurungkan.

TPS yang terdengar lebih banyak protes terhadap rapat Komite tersebut kepada monitorindonesia.com mengatakan rapat Komite itu sengaja dilakukan Kepsek tanpa prosedural yang bertujuan ingin mengganti Ketua Komite yang sudah mulai mengendus penggunaan uang tunai oleh Kepsek bersama Bendahara Komite tanpa persetujuan Ketua Komite. 

Ketua Komite yang dipilih orangtua siswa/siswi menurut TPS ingin diganti oleh Kepsek agar uang tunai yang disetor orangtua siswa/siswi ke Bendahara Komite seenak Kepsek dan Bendara Komite Sekolah berinisial AD menggunakan tanpa laporan yang jelas. 

"Kuat dugaan, Ratusan Juta uang tunai yang disetor orangtua siswa/siswi kepada Bendahara Sekolah berinisial AD digunakan Kepsek bersama Bendahara Komite tanpa diketahui Ketua Komite," kata TPS. 

Sewaktu Siswa Kelas XII sekolah tersebut Pelepasan/Wisuda di Malang, Jawa Timur lanjut TPS, Kepsek bukannya bersama-sama rombongan, tetapi diduga keras berduaan dengan Bendahara Komite berinisial AD naik pesawat.

Di Malang Jawa Timur pun kata TPS, Hotel Kepsek dan Bendahara Komite terpisah dari Hotel rombongan sekolah. "Kuat dugaan hubungan keduanya sudah jauh hingga perselingkuhan, dan sudah terendus oleh orang-orang disekolah itu," kata TPS.

Ketika kisruh rencana rapat Komite tersebut dan informasi perselingkuhan itu hendak dikonfirmasi kepada Kepsek maupun kepada Bendahara Komite Sekolah, tidak berhasil. Kepsek, Hasim langsung berlalu dan gerbang sekolah langsung ditutup menghindari kejaran wartawan. (MA)