Eks Mendikbud Berikan Rumus Pendidikan Agar Dapat Dinikmati Semua Kalangan
![Dhanis Iswara](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/media/user/avatar/VoNo6JTUrDAPOfAguLpW0li1Z5jIpivBSpcblvgu.jpg )
![REPUBLIK Pendidikan Komisi X gelar RDPU dengan Para Eks Menteri Pendidikan (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/republik-pendidikan.webp)
Jakarta, MI - Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, memaparkan soal pentingnya tiga agenda utama dalam dunia pendidikan dengan meningkatkan akses, kualitas dan relevansi pendidikan.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi X DPR, pada Selasa (2/7/2024).
"Meningkatkan akses, bagaimana seluruh anak bangsa bisa mendapatkan sekolah atau layanan pendidikan, kalau sudah dapat itu kualitasnya bagus, kalau kualitasnya bagus itu relevan dengan kehidupan, jadi tiga itu," kata M Nuh di Ruang Rapat Komisi X DPR, Senayan, Jakarta.
"Yang penting itu akses sekarang yang tadi disampaikan oleh pak Dede Yusuf (Wakil Ketua Komisi X DPR), mengenai UKT dam seterusnya itu related dengan akses," tambahnya.
Sehingga menurutnya, dalam melayani pendidikan itu yang terpenting adalah memformulasikan kebijakan afirmasi.
Sebab, jika kebijakan mengarah kepada persamaan, maka ada lapisan masyarakat bawah yang tidak bisa mendapatkan layanan pendidikan.
"Dalam melayani pendidikan itu bukan equality, karena itu hak tetapi equity. Sehingga kalau semuanya disubsidi yang sama, ada anak yang tak bisa menikmati pendidikan itu sehingga ada afirmasi ada eqity, yang tak punya ya didobelin kursinya begitu, sehingga dia bisa melihat," ucapnya.
Sehingga kata Nuh, jika bicara akses pendidikan maka rumusnya adalah dengan terjangkaunya biaya pendidikan yang kemudian bisa dirasakan oleh semua.
"Meksipun sekolahnya ada, kampusnya ada dan dia tinggal dekat sekolah itu tapi kalau bayarnya mahal tak terjangkau ya tak bisa sekolah juga. Kita tidak mengatakan gratis tapi terjangkau," tandasnya.
Berita Sebelumnya
![Seribu Murid di Makassar Tak Bisa Sekolah Gegara Komplek Sekolah Disegel Ahli Waris, Menteri Nadiem Tiarap! Sebuah spanduk melintang di pagar Kompleks SD Inpres Pajjaiang dan SD Inpres Sudiang. Tiga ban bekas, kursi, dan beberapa potong kayu disusun menutup gerbang.](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/sd-di-makassar-disegel.webp)
Seribu Murid di Makassar Tak Bisa Sekolah Gegara Komplek Sekolah Disegel Ahli Waris, Menteri Nadiem Tiarap!
24 Juli 2024 15:35 WIB
![Soroti Masalah Kualitas Sekolah, Legislator Singgung Pemerintah: Bangun Jembatan dan Jalan Tol Bisa Anggota Komisi X DPR RI, Lisda Hendrajoni (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/lisda.webp)
Soroti Masalah Kualitas Sekolah, Legislator Singgung Pemerintah: Bangun Jembatan dan Jalan Tol Bisa
15 Juli 2024 11:13 WIB
![Dana Perbaikan Sekolah Minim! Kemana dan untuk Apa 52% Anggaran Pendidikan yang Ditransfer ke Daerah? Kondisi bangunan bagian atas (plafon) SD Negeri 2 Lawa jadi perhatian Pj Bupati Muna Barat untuk segera di perbaiki ulang. (Foto: Antara/La Ode Biku)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/kondisi-bangunan-bagian-atas-plafon-sd-negeri-2-lawa-jadi-perhatian-pj-bupati-muna-barat-untuk-segera-di-perbaiki-ulang-foto-antarala-ode-biku.webp)
Dana Perbaikan Sekolah Minim! Kemana dan untuk Apa 52% Anggaran Pendidikan yang Ditransfer ke Daerah?
23 Juni 2024 14:49 WIB