Ujang Komarudin: Dukungan Abu Bakar Ba'asyir Merugikan Pasangan AMIN
Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, menilai dukungan mantan terpidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir kepada pasangan calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) dinilai sangat merugikan pasangan AMIN itu sendiri.
Menurutnya hal itu justru akan membenarkan citra Anies yang selama ini dikenal publik bahwa Anies didukung oleh kelompok-kelompok radikal.
"Ya sebenarnya dukungan Abu Bakar Ba'asyir itu sedikit merugikan Anies. Karena bagaimanapun Anies yang dulu didukung oleh kelompok radikal, didukung kelompok garis keras, dengan dukungan tersebut menemukan kebenarannya, itu yang repot ya dari kubu Anies," kata Ujang saat dihubungi Monitorindonesia.com, Jumat (19/1).
Kata Ujang, dukungan Abu Bakar Ba'asyir harus dibayar mahal oleh pasangan AMIN. Pasalnya, dampak negatif dari dukungan itu akan dimanfaatkan oleh lawan politik untuk menciptakan persepsi dan stigmatik politik, meskipun dengan adanya Ba'asyir di kubu AMIN akan menambah perolehan suara bagi pasangan calon nomor urut 2 itu.
"Ya dalam konteks suara ya bisa saja menambah suara dari pendukung-pendukung Abu Bakar, tapi dalam konteks persepsi dan stigmatik politik maka lawan-lawan politiknya ya akan menuduh Anies didukung kelompok radikal itu yang membuat kerugian bagi pasangan AMIN," ujarnya
Kendati demikian, Ujang menilai dukungan tersebut tidak akan menguntungkan pasangan AMIN, tetapi justru akan merugikan bagi pasangan calon dengan tagline Koalisi Perubahan.
"Oleh karena itu ya saya melihatnya ini merugikan pasangan AMIN ya dengan dukungan tersebut. Ya soal apakah bisa mengurangi elektabilitas ya bisa saja mengurangi elektabilitas, tapi kita harus lihat di lapangan," jelas Ujang. (DI)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Nasib Kasus Dugaan Korupsi Formula E Pasca Firli Bahuri Tersangka Pemerasan
9 Juni 2024 01:52 WIB
Sindir Prabowo, Anies Minta Semua Pihak Hormati Aksi Demonstrasi di MK
20 April 2024 20:52 WIB
Mantan Ketua KPU RI: Kalau Pemilu 2024 Dinilai, Maka Hasilnya Itu Sangat Tidak Demokratis
19 April 2024 17:17 WIB