Anis Matta: Pendukung Prabowo-Gibran Tak Perlu Mengubah Amin Menjadi Qobul
Depok, MI - Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, meminta kepada para pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk tidak mengubah kalimat amin menjadi qobul, lantaran salahsatu paslon peserta Pilpres 2024 menggunakan kalimat tersebut menjadi akronim singkatan.
Karena menurutnya, kalimat amin adalah ungkapan dari doa, sehingga ia mendoakan jika ada yang mendoakan pasangan Prabowo-Gibran agar menang 1 putaran maka itu harus dimainkan dan jangan diganti menjadi qobul.
"Jadi kalau ada yang mendoakan beliau (Prabowo-Gibran) untuk menang dalam Pilpres, apalagi sampai menang satu putaran. Kita juga bilang aamin ya robbal alamin, tidak perlu mengubahnya menjadi qobul," kata Anis Matta di Depok, Jawa Barat, Minggu (28/1).
Fenomena tersebut juga pernah diungkapkan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) beberapa waktu lalu, yang menurutnya ada banyak kejadian ketika umat muslim melaksanakan ibadah shalat dan ketika imam setelah membaca surah al-fatihah, maka makmum banyak yang tidak mau mengucapkan kalimat amin.
Untuk itu, kata Anis Matta, tidak perlu para pendukung Prabowo-Gibran bermain-main dalam hal-hal seperti itu, yang berkaitan dengan ayat dan agama untuk kepentingan politik.
"InsyaAllah kita teguh dengan pilihan kita, yakin bahwa pilihan kita yang tepat. Dan mudah-mudahan, karena tepat akan dimenangkan oleh Allah SWT," imbuhnya. (DI)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
MPR Sebut Dilantiknya Dua Wamen dari Gerindra Sebagai Persiapan Transisi Kepemimpinan
21 Juli 2024 11:52 WIB
Soal Isu Program Makan Gratis Jadi Rp 7.500, Ini Jawaban Sri Mulyani dan Thomas Djiwandono
19 Juli 2024 13:57 WIB
Pengunduran Diri Gibran Buka Kans Konsolidasi dengan Prabowo Jelang Pelantikan
17 Juli 2024 21:50 WIB
Banggar Tak Masalah Program Makan Bergizi Gratis Serap Anggaran Rp 71 Triliun
25 Juni 2024 13:38 WIB
Pengamat: Tak Ada Alasan Rasional PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
23 Mei 2024 19:53 WIB
Kunjungan DPR ke Swedia Dinilai Cuma Habiskan Anggaran, Pengamat: Itu Penyakit Kronis DPR
23 Mei 2024 13:00 WIB