Jadi Perusahaan Digital Printing Pertama di Indonesia, PT Labda Anugerah Tekstil Raih Dua Rekor MURI dan Sertifikasi OEKO TEX STeP

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Juli 2024 3 jam yang lalu
Yusak Samadji Pranoto, Direktur Utama PT Labda Anugerah Tekstil menerima Rekor Muri dan Sertifikasi OEKO TEX STeP (Foto: Istimewa)
Yusak Samadji Pranoto, Direktur Utama PT Labda Anugerah Tekstil menerima Rekor Muri dan Sertifikasi OEKO TEX STeP (Foto: Istimewa)

Bali, MI - PT Labda Anugerah Tekstil berhasil meraih dua Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan menjadi perusahaan digital printing pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi OEKO TEX STeP untuk produksi tekstil dan kulit berkelanjutan.

Penganugerahan ini berlangsung dalam rangkaian kegiatan Labdanation Fashion Week 2024 di Melasti Beach, Sabtu (27/7/2024) dan diserahkan kepada Yusak Samadji Pranoto, Direktur Utama PT Labda Anugerah Tekstil, dan Wijaya NG, Direktur Operasional PT Labda Anugerah Tekstil.

Dalam acara tersebut, diadakan juga fashion show, tarian kecak, serta penampilan Delon Idol yang membawakan enam lagu populer. Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo, menjelaskan, PT Labda Anugerah Tekstil menerima dua sertifikat, yaitu sebagai Perusahaan Digital Printing Tekstil Pertama yang Memperoleh Sertifikat OEKO TEX STeP dan sebagai Perusahaan Digital Printing Tekstil Pertama yang Menggunakan Mesin Cetak Merek EPSON Monna Lisa (Tipe ML-32000). 

Rekor ini teregistrasi di MURI dengan nomor 11761 dan 11762.

Awan Rahargo juga menekankan pentingnya acara ini dalam mendukung program pemerintah untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dan mempromosikan produk tekstil yang ramah lingkungan. 

"Labdanation Fashion Week bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, membantu dalam pengembangan pasar untuk produk tekstil ramah lingkungan, serta mendukung kebijakan pemerintah yang memberikan insentif untuk inovasi teknologi hijau, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan perlindungan lingkungan secara keseluruhan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Labda Anugerah Tekstil, Wijaya Eng, menyatakan kekhawatirannya terhadap perkembangan industri tekstil di Indonesia. "Kami sedikit khawatir dengan perkembangan industri tekstil di Indonesia. Konsumen sudah mulai meminta produk yang ramah lingkungan. Apakah Indonesia sudah siap?" katanya.

Wijaya Eng menambahkan, PT Labda Anugerah Tekstil berusaha menjadi contoh bagi perusahaan dan UMKM di Indonesia. 

"Perusahaan kami mencoba memberi contoh. Kami berusaha memberi sharing kepada UMKM dan perusahaan lain agar pangsa pasar di Indonesia tidak direbut oleh luar," tegasnya.

Ia juga menyebutkan, pangsa pasar produk tekstil di Indonesia cukup besar, mencapai Rp 92 triliun dalam setahun. 

"Apakah produk ini mau direbut bangsa luar atau kita bisa menjaga produk kita di tanah air," katanya.

Menurut Wijaya Eng, fokus PT Labda Anugerah Tekstil pada produk ramah lingkungan dan berkelanjutan mendorong mereka untuk memperoleh sertifikasi OEKO TEX STeP yang diakui secara internasional. 

"Rekor MURI ketiga kami menunjukkan bahwa produk kami memperhatikan ekonomi, lingkungan, dan sosial. Bukan hanya komersial, tapi juga lingkungan dan kesejahteraan sosial karyawan," jelasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Baari La Inggi, Sekjen API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia), Lina Mariana dari PT Epson Indonesia, Pipit Hayati GM PT Testex Indonesia, dan tamu undangan lainnya.