4 Jenis Diet Ekstrem Wajib di Hindari

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 20 September 2022 17:30 WIB
Jakarta, MI - Diet ekstrem kerap dilakukan untuk mencapai berat badan ideal dalam waktu singkat, sehingga tubuh pun tampak lebih langsing. Namun, perlu diketahui, diet ini justru dinilai tidak efektif dalam menurunkan berat badan, bahkan berisiko mengganggu kesehatan. Berikut ini adalah beberapa jenis diet ekstrem yang sebaiknya Anda hindari, berdasarkan healthline: 1. Diet Cacing Pita Diet ini tergolong ekstrem karena dilakukan dengan cara menelan cacing pita atau telurnya. Setelah berat badan telah menurun, cacing pita ini nantinya bisa dikeluarkan dengan obat cacing. Namun ketika telur menetas, cacing pita akan hidup dan berkembang di dalam tubuh dengan cara mengambil kalori ekstra dari makanan yang Anda konsumsi. Dengan begitu, Anda tetap bisa mengonsumsi makanan apa pun yang Anda inginkan tanpa harus mengkhawatirkan berat badan. Namun, semua itu hanyalah teori. Pada dasarnya, diet cacing pita sama halnya dengan infeksi cacing pita yang berbahaya. Salah satu bahaya diet ini adalah Anda tidak bisa mengontrol di mana parasit tersebut akan hidup. Cacing pita akan menghasilkan telur dan menetas menjadi larva, larva ini bisa saja menempel pada organ atau jaringan lain di luar saluran pencernaan, misalnya paru-paru, otot, mata, dan bahkan otak. Ketika itu terjadi, larva bisa menimbulkan beberapa gejala sesuai organ tempat larva menempel. Apabila ada di otak, gejalanya dapat berupa sakit kepala hebat, kejang, atau koma. Infeksi cacing pita yang dibiarkan bisa memicu komplikasi gangguan pencernaan (menghambat atau menginfeksi usus buntu), gangguan fungsi organ, hingga gangguan pada otak dan sistem saraf pusat (meningitis atau hidrosefalus). Bahkan, bila infeksinya sudah cukup parah dapat menyebabkan kematian. 2. Diet Sup Kol Orang-orang yang melakukan diet sup kol meyakini bahwa berat badan bisa turun hingga 4,5 kg hanya dengan makan sup kol untuk sarapan, makan siang, dan makan malam selama seminggu. Sup kol dimakan setiap hari dengan sayuran dan buah-buahan tertentu, disertai dengan minum 6–8 gelas air putih dan konsumsi multivitamin. Namun, banyak ahli kesehatan memperingatkan bahwa diet ekstrem ini tidak sehat dan hasilnya hanya bersifat sementara. Salah satu bahaya yang paling besar adalah kekurangan zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan tubuh, sehingga banyak orang yang berisiko mengalami anemia defisiensi besi atau malnutrisi akibat diet ini. Selain itu, karena diet sup kol sangat tinggi serat, beberapa orang juga berisiko mengalami perut kembung dan kram perut. 3. Diet 500 Kalori Diet 500 kalori merupakan diet ekstrem yang perlu dihindari. Diet ekstrem ini hanya memperbolehkan orang yang menjalaninya untuk mengonsumsi makanan sebanyak 500 kalori setiap hari. Cara ini tergolong ekstrem karena mengharuskan Anda untuk mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi secara drastis. Padahal, jumlah asupan kalori yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 2.500 kalori untuk pria dan 2.000 kalori untuk wanita setiap harinya. Diet ekstrem semacam ini biasanya ditujukan untuk mereka yang sangat kelebihan berat badan dan tidak mampu untuk menurunkan berat badan setelah mencoba berbagai jenis diet. Namun, diet 500 kalori memerlukan pengawasan medis karena berisiko menyebabkan tubuh kekurangan vitamin dan mineral. Contoh bahaya diet ini adalah rontoknya rambut atau terjadinya anemia saat tubuh kekurangan zat besi, atau masalah tulang seperti osteoporosis ketika tubuh kekurangan kalsium dan vitamin D. Singkat kata, kurangnya berbagai gizi dan nutrisi penting bisa memicu sederet penyakit dalam tubuh. 4. Diet Pembersih atau Diet Detoks Lemon Diet ekstrem jenis ini dilakukan dengan menghindari konsumsi makanan padat dan hanya diperbolehkan mengonsumsi tiga jenis minuman, yaitu air lemon, air garam, dan teh herbal laksatif. Umumnya, diet detoks lemon dilakukan selama 10 hari. Tujuan dari diet ini adalah untuk menurunkan berat badan, detoksifikasi sistem pencernaan, serta membuat tubuh lebih segar dan sehat. Diet detoks lemon merupakan diet dengan asupan kalori yang rendah. Diet ini hanya mencakup 600 hingga 1.200 kalori per hari, jauh di bawah 2.000 kalori yang disarankan untuk orang dewasa pada umumnya. Hanya saja, diet ekstrem ini membuat tubuh kekurangan banyak nutrisi penting, seperti vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak, dan serat. Bahkan, tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan diet ini benar-benar dapat menghilangkan racun dalam tubuh. Mengurangi berat badan tetap boleh dilakukan, terutama untuk menjaga berat badan tubuh ideal agar terhindar dari penyakit tertentu. Namun, bila dilakukan dengan cara yang salah, diet ekstrem justru berisiko memicu berbagai gangguan kesehatan. Diet ini bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, diare, dan mual.

Topik:

diet ekstrem Info Kesehatan