Kamu Suka Rebahan? Ini Tanda Tubuh Kurang Bergerak

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 20 Oktober 2022 16:02 WIB
Jakarta, MI – Gaya hidup kurang bergerak adalah gaya hidup yang tidak atau jarang melakukan aktivitas fisik. Perilaku ini tidak aktif ditemui di masyarakat yang banyak beraktivitas sambil duduk, duduk bersandar, atau berbaring di luar waktu tidur, seperti menonton televisi, main permainan video, bekerja di depan komputer, dan lainnya. Berikut ini tanda tubuh kurang bergerak : 1. Menghabiskan lebih dari setengah waktu bangun dengan tidak bergerak Menurut ahli jantung preventif dan pendiri dari SRS Heart Center for Women's Prevention, Health and Wellness Suzanne Steinbaum, sebaiknya kita menghitung jumlah jam tidur, lalu menguranginya dari 24 jam. Angka tersebut adalah jumlah jam yang seharusnya menjadi jam aktif kita dalam sehari. Jadi, jika kita menghabiskan lebih dari 50 persen waktu itu untuk duduk , berbaring, dan tidak bergerak, penting untuk menemukan cara mengubahnya.  2. Sering lelah Kelelahan berasal dari banyak hal, misalnya stres, pola makan yang buruk, hingga ketidakseimbangan hormon. Namun, kurang bergerak juga berperan dalam kelelahan yang ekstrem. Hal ini disebabkan karena tubuh, jantung, paru-paru, otot, sedang "dekondisi", yang dapat terjadi selama beberapa hari. 3. Perubahan berat badan dan metabolisme Agar berat badan tidak bertambah dengan cara yang tidak sehat, kita harus membakar kalori yang memiliki jumlah setara dengan asupan kalori kita. Jadi ketika terlalu banyak duduk, asupan kalori akan tetap sama, sementara pengeluaran energi menurun. Ini menyebabkan kelebihan kalori disimpan sebagai lemak. Metabolisme (proses tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi) juga akan terpengaruh. Sebab, metabolisme akan melambat karena kurang bergerak, membuat kalori yang terbakar lebih sedikit. Jika dibiarkan, efek panjangnya dapat mengakibatkan penyakit kronis seperti diabetes, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya. 4. Menurunnya kesehatan mental Menurut Dr. Steinbaum, penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang lebih banyak duduk memiliki penurunan kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup. Ia berpendapat bahwa hal itu disebabkan karena olahraga dikaitkan dengan pelepasan serotonin atau hormon bahagia. Nah, untuk memperbaiki kesehatan mental dan ketidakaktifan yang menurun secara bersamaan, menyadari bahwa kita perlu bergerak aktif (bergerak dengan mindful) bisa jadi jawabannya.
Berita Terkait