Beberapa Tanda Liver Bermasalah dan Cara Mencegahnya

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 9 Oktober 2022 22:35 WIB
Jakarta, MI – Liver adalah organ dalam tubuh yang mampu mengganti sel yang rusak. Jika sel-sel yang dibutuhkan hilang, maka liver mungkin tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh. Liver atau hati adalah organ terbesar kedua di dalam tubuh manusia dengan ukuran kira-kira sebesar bola rugbi dan memiliki dua bagian (lobus) kanan dan kiri. Penyakit liver memiliki beragam jenis, namun beberapa gejala dan keluhannya sering kali mirip satu sama lain. Berikut 4 tanda umum seseorang mengalami penyakit liver, seperti: 1. Penyakit Kuning Penyakit kuning terjadi ketika bilirubin menumpuk di aliran darah. Hati yang sehat akan menyerap bilirubin dan mengubahnya menjadi empedu yang akan dikeluarkan melalui tinja yang berwarna pucat atau kehitaman. Penyakit kuning menyebabkan warna urine menjadi gelap dan munculnya warna kekuningan pada kulit atau bagian putih pada mata. 2. Pembengkakan Pada Kaki Liver yang bermasalah akan menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh atau edema. Edema terjadi akibat rendahnya protein dalam darah, sehingga menyebabkan cairan dari dalam pembuluh darah bocor keluar dan menumpuk di jaringan tubuh. 3. Pendarahan Lever atau hati yang sehat bisa menghasilan protein pembeku darah. Jika terjadi masalah pada hati, maka bisa memicu pendarahan. Selain itu, limpa yang membesar mengumpulkan trombosit dari aliran darah. Jumlah trombosit yang rendah membuat lebih rentan terhadap mimisan, gusi berdarah dan mudah memar. 4. Kebingungan Hati yang rusak tidak dapat menyaring racun, sehingga racun dapat menyebar ke otak. Kondisi ini dikenal dengan istilah ensefalopati hepatik, yang dapat menyebabkan kebingungan, masalah memori, lesu, dan koma. Pencegahan Penyakit Liver Untuk mencegah penyakit liver, tindakan yang harus dilakukan adalah: Jaga berat badan normal sesuai dengan indeks massa tubuh. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Ikuti program vaksinasi virus hepatitis untuk mencegah terjadinya hepatitis. Jangan berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual. Jangan menggunakan NAPZA. Lakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau kesehatan hati. Hindari paparan zat kimia berbahaya, darah, dan cairan tubuh orang lain, dengan menggunakan APD (alat pelindung diri) sesuai SOP (standar operasional prosedur).