Alergi Kacang dan 4 Faktor Resikonya

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 23 Oktober 2022 23:12 WIB
Jakarta, MI - Alergi kacang adalah reaksi tubuh yang berlebih pada saat mengonsumsi kacang dan mengidentifikasi kacang sebagai zat berbahaya. Tak hanya saat mengonsumsi, alergi ini juga dapat bereaksi saat pengidap menghirup aroma kacang-kacangan dan makanan sejenis yang mengandung kacang. Hal ini disebabkan oleh kandungan protein yang terdapat pada kacang yang membuat sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan, sehingga menyebabkan respons yang serius, bahkan mengancam jiwa. Berikut gejala alergi Kacang: Umumnya reaksi alergi akan muncul dalam kurun waktu 30 menit setelah mengonsumsi kacang. Berikut ini reaksi yang muncul saat alergi kacang kambuh: - Rasa gatal atau kesemutan di sekitar mulut atau tenggorokan - Kulit gatal disertai munculnya bintik kecil atau besar di permukaan kulit - Sakit perut disertai kecemasan atau perasaan tidak tenang, seperti memiliki perasaan tentang hal yang buruk akan terjadi - Batuk dan suara serak.Kesulitan bernapas - Sakit kepala - Diare - Muntah - Mata gatal, berair, ataupun bengkak - Bersin - Pusing atau pingsan - Hidung berair atau tersumbat. Jika muncul dalam intensitas parah, kondisi tersebut dikenal dengan istilah reaksi anafilaksis. Reaksi yang muncul dapat mengganggu pernapasan dan berpotensi mengancam jiwa. Gejalanya dapat berupa: - Pembengkakan pada mulut atau bibir - Sesak napas - Pusing - Pingsan. Reaksi alergi yang muncul pada masing-masing pengidap akan berbeda. Bahkan, satu orang pengidap bisa saja memiliki reaksi alergi berbeda saat mengonsumsi jenis kacang yang berbeda. Penyebab Alergi Kacang penyebabnya karena reaksi tubuh yang berlebihan terhadap protein kecil dalam kacang-kacangan. Paparan kacang yang terjadi secara langsung atau tidak langsung menyebabkan kekebalan tubuh melepaskan histamin ke dalam aliran darah. Jenis makanan yang biasanya mengandung kacang-kacangan adalah sebagai berikut. - Kue dan roti: kukis, pastri, kulit pai, dan sebagainya - Permen: coklat, nougat, marzipan - Es krim, makanan penutup beku, puding, coklat panas - Sereal dan granola - Roti gandum - Berbagai macam saus (barbeque, sambal, pesto, kuah daging, glasir, atau acar) - Salad dan bumbunya. Di samping itu, berikut ini beberapa faktor risiko alergi kacang yang perlu diwaspadai: 1. Usia Alergi makanan paling sering terjadi pada anak-anak, terutama balita dan bayi 14 bulan hingga 2 tahun. Tidak jarang kondisi tersebut berlanjut sampai dewasa. 2. Riwayat Alergi Kacang Seseorang yang memiliki riwayat alergi kacang pada saat usia anak-anak, bisa saja muncul kembali pada saat dewasa. 3. Alergi Lainnya Jika memiliki alergi terhadap jenis makanan tertentu, risiko untuk terkena alergi kacang semakin tinggi. 4. Keturunan Genetik Jika memiliki orangtua atau saudara kandung mengidap alergi kacang, risiko terkena alergi menjadi semakin tinggi.
Berita Terkait