Obat Ibuprofen, Pahami Manfaat Beserta Dosis dan Aturan Pakai
![Tim Redaksi](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/eR2neK788KIxnoJUpjaA648WlYcmQQSSI3Y9A5kj.png )
Tim Redaksi
Diperbarui
19 Oktober 2022 20:50 WIB
![](https://monitorindonesia.com/images/no-image.png)
Jakarta, MI - Ibuprofen adalah obat yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin, yaitu zat kimia yang memicu timbulnya tanda dan gejala radang, termasuk nyeri, bengkak, atau demam, saat tubuh mengalami luka. Dengan begitu, keluhan akan mereda.
Ibuprofen juga meringankan beberapa gejala:
- Sakit kepala, seperti migrain atau sakit kepala tegang.
- Sakit sinus.
- Sakit gigi dan nyeri setelah prosedur gigi.
- Sakit punggung, nyeri otot dan nyeri.
- Nyeri haid.
- Sakit tenggorokan.
- Keseleo dan ketegangan sendi atau tendon seperti tennis elbow.
- Radang sendi.
Berikut adalah pembagian dosis ibuprofen tablet sesuai kondisi yang ingin diatasi:
Kondisi: Nyeri dan demam
Dewasa dan anak-anak usia >12 tahun: 200–400 mg, tiap 4–6 jam, sekali sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 1.200 mg per hari.
Anak-anak ≥6 bulan sampai ≥12 tahun: 4–10 mg/kgBB per hari, tiap 6–8 jam sekali. Dosis maksimal adalah 40 mg/kgBB per hari.
Kondisi: Radang sendi
Untuk meredakan nyeri ringan pada radang sendi, dosisnya adalah 200–400 mg, tiap 4–6 jam, sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 1.200 mg per hari.
Untuk meredakan gejala radang dan nyeri akibat rheumatoid arthritis dan osteoarthritis, dosisnya adalah 1.200–3.200 mg per hari yang dibagi dalam 3–4 kali pemberian. Dosis maksimal 3.200 per hari.
Untuk meredakan gejala juvenile idiopathic arthritis, dosis anak-anak ≥1 tahun adalah 30–50 mg/kgBB per hari yang dibagi dalam 4 kali jadwal konsumsi.
Kondisi: Nyeri haid atau dismenore
Untuk meredakan nyeri haid dosisnya adalah 200–400 mg, tiap 4–6 jam, sesuai kebutuhan.
Ibuprofen juga tersedia dalam bentuk suntik. Bentuk sediaan ini hanya boleh diberikan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan di bawah pengawasan dokter. Dosis yang akan diberikan akan disesuaikan dengan kondisi pasien.
[Sumber: Alodokter]
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait