Cara Mengatasi Depresi Setelah Melahirkan

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 27 Oktober 2022 08:22 WIB
Jakarta, MI - Depresi setelah melahirkan adalah jenis depresi dan kondisi psikologis yang umum, mempengaruhi lebih dari 1 dari 10 wanita setelah melahirkan. Ini dapat mempengaruhi wanita mana pun, wanita dengan kehamilan bermasalah, kehamilan mudah, ibu pertama kali atau ibu dengan lebih dari satu anak. Depresi setelah melahirkan dapat terjadi pada wanita mana pun tanpa memandang usia, pendapatan, etnis, dan pendidikan. Depresi ini dapat dimulai kapan saja dalam tahun pertama melahirkan. Faktor risiko depresi setelah melahirkan Riwayat depresi sebelum hamil Riwayat keluarga depresi Perubahan kadar hormon setelah melahirkan Konflik pernikahan/ibu tunggal Pertama kali menjadi ibu, menjadi ibu yang sangat muda atau lebih tua Memiliki bayi berkebutuhan khusus (penyakit medis, kelahiran prematur, dll) Ketidakmampuan untuk menyusui: Wanita yang mengalami kesulitan dalam menyusui lebih mungkin mengembangkan gejala depresi ini Dukungan sosial terbatas/kurangnya dukungan emosional Tekanan konstan dan kritik negatif dari pasangan atau keluarga Kematian orang yang dicintai/berkabung Masalah keuangan atau pekerjaan Stres kerja Apa yang bisa dilakukan?  Kontak/koneksi: Jangan menghadapi depresi ini sendirian, hubungi praktisi kesehatan mental atau penyedia layanan kesehatan primer untuk rujukan. Bicaralah dan pertahankan sistem pendukung Anda: Bicarakan secara terbuka tentang pikiran dan perasaan Anda dengan pasangan, ibu, anggota keluarga, atau teman tepercaya Anda. Jangan mengatur semuanya sendiri: Undang kerabat atau teman untuk membantu Anda mengurus bayi. Tetapkan tujuan yang realistis: Jangan membebani diri Anda dengan hal-hal yang kurang penting untuk dilakukan setiap hari. Jangan menghibur setiap saran yang datang kepada Anda, temukan yang paling cocok untuk Anda. Ini membantu mengurangi pikiran, perasaan, dan perilaku cemas. Bergabunglah dengan kelompok pendukung yang eksklusif untuk ibu baru. Tidur: Tidurlah sebanyak mungkin, istirahatlah saat bayi Anda beristirahat, tidur siang sebentar kapan pun Anda punya waktu. Ikuti rencana diet sehat yang disarankan oleh ahli gizi. Segera setelah penyedia layanan kesehatan Anda memberi Anda sinyal yang baik, mulailah latihan, berjalan-jalan di alam, berlatih yoga (latihan yoga intensitas rendah yang dimodifikasi). Terakhir namun tidak kalah pentingnya, praktikkan manajemen stres: Teknik seperti meditasi kesadaran, pernapasan dalam dan latihan visualisasi yang sehat dapat membantu meredakan gejala.
Berita Terkait