Intermittent Fasting? Berikut 5 Metodenya

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 28 Oktober 2022 11:00 WIB
Jakarta, MI - Intermittent fasting telah menjadi salah satu tren kesehatan paling populer saat ini. Beberapa orang menemukan bahwa itu membantu mengatur nafsu makan dan berat badan mereka dan untuk mendukung kesehatan yang optimal. Namun demikian, puasa Intermittent Fasting mungkin tidak tepat untuk semua orang, baik karena alasan medis atau karena tidak sesuai dengan gambaran mereka tentang diet bergizi dan berkelanjutan. Apa itu puasa intermiten/ intermittent fasting? Ini adalah pola makan dimana kamu menahan diri dari mengonsumsi kalori apa pun untuk jangka waktu yang lama. Biasanya, periode ini berlangsung antara 12 dan 40 jam. Air, kopi dan minuman bebas kalori lainnya diperbolehkan selama puasa, tetapi tidak ada makanan padat atau minuman yang mengandung kalori yang diizinkan. Misalnya, jika kamu selesai makan malam pada jam 7 malam pada hari senin maka kamu jangan makan lagi sampai jam 7 malam selasa, kamu telah menyelesaikan puasa 24 jam. Beberapa orang memilih untuk berpuasa dari sarapan hingga sarapan atau makan siang hingga makan siang. Tetapi kerangka waktu mana yang paling berhasil tergantung pada individu. Puasa 24 jam penuh setiap hari bisa tampak ekstrem dan mungkin sulit dilakukan oleh banyak orang, jadi biasanya tidak disarankan untuk pemula. Namun, kamu tidak harus langsung melakukannya dan banyak rutinitas puasa intermiten dimulai dengan periode puasa yang lebih pendek. Berikut adalah 5 pola makan paling populer untuk menambahkan puasa Intermittent Fasting: 1. Makan dengan batasan waktu Melibatkan puasa setiap hari selama 12 jam atau lebih dan makan di jam-jam yang tersisa. Contoh yang populer adalah metode 16/8. Ini menampilkan puasa 16 jam setiap hari dan jendela makan 8 jam di mana kamu dapat memasukkan 2, 3 atau lebih makanan. 2. Diet 5:2 Diet 5:2 melibatkan makan seperti yang biasa kamu lakukan 5 hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori kamu hingga 500-600 pada 2 hari tersisa. 3. Makan Berhenti Makan Eat Stop Eat melibatkan puasa 24 jam sekali atau dua kali seminggu. 4. Puasa bergantian Dengan puasa alternatif, tujuannya adalah berpuasa setiap hari. 5. Diet Prajurit. The Warrior Diet adalah salah satu diet populer pertama yang memasukkan bentuk puasa intermiten. Ini melibatkan makan sejumlah kecil buah dan sayuran mentah di siang hari dan makan satu kali makan besar di malam hari.
Berita Terkait