Pengamat: Transjakarta Seharusnya Miliki Sistem Pengawasan Mitra Pengemudi dan Kendaraan

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 9 Desember 2021 11:41 WIB
Monitorindonesia.com- PT Transjakarta seharusnya memiliki sebuah sistem yang baik dalam hal pengawasan. Mulai untuk para mitra pengemudi sampai kendaraan. Yang terpenting adalah PT Transjakarta memiliki Sistem Manajemen Keselamatan (SKM) sebagai perusahan angkutan umum. Hal tersebut nantinya akan diarahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Demikian dikatakan Pengamat transportasi Djoko Setijowarno merespons maraknya kasus kecelakaan yang dialami bus Transjakarta sepanjang Januari hingga Desember 2021. "Harusnya sudah ada SKM sesuai dengan Peraturan Menteri (PM) 85 tahun 2018 untuk perusahaan angkutan umum. Ada 10 item, di antaranya itu terkait untuk pengemudi soal waktu kerja dan lainnya," katanya, Kamis (09/12/2021). Menurut Djoko, Transjakarta sebagai moda angkutan umum kota besar di Jakarta, dengan kasus yang cukup sering terjadi bisa menurunkan kepercayaan publik. "Dengan banyaknya data kecelakaan yang dipaparkan, tentu ini sangat berbahaya. Artinya, kepercayaan publik akan sebuah transportasi umum yang aman dan nyaman di Jakarta akan dipertanyakan lagi, jadi harus cepat ditangani," ujar Djoko. Sementara itu, Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan mengatakan ada empat aspek yang akan diinvestigasi kepada PT Transjakarta mulai dari organisasi dan manajemen, kesiapan awak, kelaikan kendaraan, sampai dengan pemetaan bahaya atau route hazard mapping. "Organisasi dan manajemen tadi barangkali mungkin perlu ditambah satu direktorat misalkan, mungkin, kami tidak tahu. Tadi sudah kami sampaikan ke Pak Dirut, kami ingin overview dari Dirut sampai supervisor, kira-kira seperti apa jobdesk, dan rencana operasionalnya seperti apa, ini yang harus kami bedah satu-satu," ujar Ahmad Wildan. "Kami janji dalam dua minggu kami akan sampaikan, kira-kira empat area tadi seperti apa, nanti perbaikannya seperti apa, jadi jangan melebar dulu. Ada empat area dan jangan tanya detail dulu," tutupnya. (Wawan)