Kembangkan Fase 3, MRT Gandeng Jababeka dan Jasa Sarana

wisnu
wisnu
Diperbarui 1 April 2022 12:13 WIB
Jakarta, MI - Dalam membangun dan mengembangkan fase 3 trase Timur-Barat yang menghubungkan Cikarang (Kabupaten Bekasi, Jawa Barat) - Balaraja (Kabupaten Tangerang, Banten), pihak PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana menggandeng PT Jababeka dan PT Jasa Sarana. Kerja sama dengan PT Jababeka pembangunan fase 3 itu meliputi juga pengembangan kawasan berorientasi transit (transit oriented development/ TOD) di wilayah Bekasi (Jababeka), Jawa Barat. Sementara, penjajakan kerja sama dengan PT Jasa Sarana terkait rencana pengusahaan transportasi massal berbasis rel, pengembangan kawasan, dan pengelolaan sampah terintegrasi di kawasan stasiun dan TOD. "Kerja sama ini akan melingkupi pembahasan atau pertukaran informasi terkait penyediaan lahan untuk pembangunan stasiun di jalur timur-barat MRT (Cikarang-Balaraja), termasuk pengembangan kawasan TOD, dan potensi investasi 'mixed use' oleh PT Jababeka, dan pengelolaan sampah di kawasan TOD dan Stasiun MRT oleh PT Jasa Sarana," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar kepada wartawan, Jumat (1/4). Pengembangan jaringan MRT Jakarta, kata dia, ke depannya akan banyak merangkul berbagai pihak sehingga tidak lagi mengandalkan "donor" tunggal seperti sekarang ini. Baca juga: Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta Baru Rampung 2025 & 2027 Karena itu, PT MRT Jakarta membuka kesempatan kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dalam membangun dan mengembangkan jaringan MRT. Sementara, Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq mengatakan pihaknya yang merupakan BUMD Pemprov Jawa Barat bidang pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan, menyambut baik peluang kemitraan yang ditawarkan oleh PT MRT Jakarta, terutama dengan adanya rencana perluasan cakupan MRT ke wilayah Jawa Barat. "BUMD PT Jasa Sarana siap berperan serta berkolaborasi baik dengan PT MRT Jakarta dan PT Jababeka sesuai kompetensinya pada pengusahaan transportasi, pengembangan kawasan, dan pengelolaan sampah terintegrasi terutama pada kawasan TOD di wilayah Jababeka. Kami optimis ini akan bermanfaat dan menguntungkan semua pihak," kata Hanif. Sedangkan, Wakil Direktur Utama PT Jababeka Tjahjadi Rahardja mengapresiasi karena menjadi swasta pertama yang diberikan kesempatan untuk menjajaki kerjasama dengan MRT Jakarta. Dia menyebut bahwa kolaborasi ini sejalan dengan transformasi yang tengah Jababeka ciptakan di kawasan Jababeka. "MRT telah beroperasi selama tiga tahun sejak Maret 2019. Kami menyambut baik rencana kolaborasi ini, karena sejalan dengan transformasi yang kami usahakan di Kawasan Kota Jababeka yakni mengubahnya menjadi kota dengan tata kota berkonsep Transit Oriented Development (TOD City)," ucap dia. Direktur PT Jababeka Sutedja Sidarta Darmono menyebutkan bahwa upaya transformasi ini karena pihaknya melihat moda-moda transportasi dan pengembangan infrastruktur yang sejumlah titik simpul pertemuannya berujung atau bermula di Kawasan Kota Jababeka. "Sedikitnya, terdapat 10 pembangunan infrastruktur modern yang akan ada di sekitar Kawasan Jababeka, seperti stasiun dan jalur KRL Commuter Line, Elevated Highway Jakarta-Cikampek, jalan tol JORR II, MRT fase III Cikarang-Balaraja, LRT Jakarta-Cikarang, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban serta Bandara Internasional Kertajati," kata Sutedja yang juga Presdir Jakarta Residence ini. Sutedja menerangkan, sejauh ini Jababeka sebagai kawasan TOD telah eksis dengan hadirnya transportasi publik dengan layanan Jabodetabek Airport Connexion, Jabodetabek Residence Connexion, Bus AKDP di Hollywood Junction, kemudian dalam waktu dekat, akan ditambah layanan Shuttle Bus Damri dengan rute Stasiun Cikarang ke Hollywood Junction. "Kami optimis ini akan memberi manfaat dan keuntungan semua pihak," katanya. Diketahui, kesepakatan tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang dilakukan oleh pihak MRT Jakarta dengan PT Jasa Sarana dan MRT Jakarta dengan PT Jababeka pada Kamis (31/3). Rencananya nota kesepahaman dengan PT Jababeka akan berlangsung selama dua tahun ke depan, dan dengan PT Jasa Sarana akan berlangsung selama satu tahun ke depan.

Topik:

MRT Jakarta MRT