Pedagang Menduga Manager Pasar Induk Kramat Jati 'Cari Uang' dengan Modus Renovasi 

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 21 Januari 2023 02:18 WIB
Jakarta, MI - Salah satu pedagang bawang di Pasar Induk Kramat Jati, Andra mengeluh mendengar informasi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur direnovasi. Ia menduga, Manager Pasar Induk Kramat Jati  hanya mencari keuntungan dengan modus merenovasi pasar tersebut. "Saya harus membayar 30 juta permeter, saya keberatan lah, sedangkan saya juga mempunyai SIUP, hak pakai sudah 20 tahun, masih aja tetap bayar," kata Andra saat berbincang dengan Monitor Indonesia, Jum'at (20/1). "Manager Pasar Induk Kramat Jati, Mardyono cari uang dengan modus membangun atau renovasi, pedagang gerah akibat mendengar kabar itu," sambungnya. Andra juga menyesalkan pembangunan taman. Pasar yang dulunya rindang dengan pepohonan, namun kini terlihat gersang. "Dipinggiran dan belakang pasar yang di maksud dan tidak sejuk lagi karena saat ini jadi bangunan komersil," ucapnya. Pemprov DKI Jakarta, sebelumnya mengeklaim bahwa revitalisasi pasar itu demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan tak hanya bagi penjual, tetapi bagi pelanggan agar masyarakat lebih mencintai pasar tradisional. Revitalisasi Pasar Kramat Jati ini merupakan tindak lanjut arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta agar setiap pasar tradisional dipercantik dan bersih. (Albert)