Polisi Selidiki Waktu Kematian Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 21 Januari 2023 15:02 WIB
Jakarta, MI - Polisi masih menyelidiki waktu kematian sembilan korban pembunuhan berantai atau serial killer oleh Wowon cs. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, dalam hal ini pihaknya akan melibatkan ahli dari kedokteran dan laboratorium forensik. "Kemudian kami akan melihat dan mencari tahu kapan kematian, dan apa penyebabnya ini secara scientific nantinya," kata Trunoyudo kepada wartawan, Sabtu (21/1). Selain itu, Trunoyudo mengatakan, pihaknya juga akan menelusuri waktu kematian lewat penanganan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di mana pihaknya juga telah mendapatkan sejumlah bukti. “Olah TKP didapat perkembangan beberapa alat bukti sudah diketahui, di antaranya ditemukan gundukan tanah yang digali dan didalamnya ada beberapa jenazah,” ungkapnya. Adapun total korban tewas dalam kasus pembunuhan berantai Wowon cs ini sebanyak 9 orang. Dari 9 korban tersebut, tiga di antaranya dieksekusi di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Kemudian empat jenazah ditemukan di Cianjur, satu di Garut, dan satu lagi masih dalam pencarian. Kasus ini mulai terkuak, setelah polisi mengusut kasus keracunan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Sebagaimana diketahui, sebelumnya sekeluarga di Bantar Gebang, Bekasi diduga keracunan. Namun, belakangan diketahui bahwa mereka diracun. Adapun dari lima orang anggota keluarga tersebut, tiga di antaranya dinyatakan tewas. Korban tewas itu bernama Ai Maimunah (istri Wowon), Ridwan Abdul, dan Muhammad Riswandi. Ketiganya memiliki pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung. Atas peristiwa ini, polisi menetapkan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin sebagai tersangka.