Pimpred Monitor Indonesia Gelar Pameran Karikatur Ngujoroso di Jakarta

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 Maret 2023 02:30 WIB
Jakarta, MI - Pimpinan Redaksi (Pimred) Monitor Indonesia, Gatot Eko Cahyono menggelar pameran karikatur atau kartun Ngujoroso "Politik Poliglenik" di Balai Budaya Jakarta. Pameran yang dibuka oleh Budayawan Mohammad Sobari ini dimulai tanggal 4 sampai dengan 14 Maret 2023. Gatot menjelaskan bahwa maksud dari ngujoroso itu kebebasan rasa, dalam hal mengkritisi kebijakan-kebijakan yang tidak adil oleh pemerintah. "Memang pantas untuk dikritik. Mengkritisi hal-hal ketidakadilan kesewenang-wenangan, dengan tema korupsi dan sebagainya manakala itu menjadi sebuah penyakit masyarakat yang memang harus dikritisi," kata Gatot, Sabtu (4/3). [caption id="attachment_527285" align="alignnone" width="684"] Gato Eko Cahyono (Foto: Nuramin)[/caption] Menurut Gatot, karikatur itu bukan untuk mendobrak atau menantang pemerintah, tetapi berisi pesan tentang perbaikan suatu kebijakan. "Jadi bukan untuk menyerang pemerintah itu, tidak sama sekai. Tetapi ada kebijakan-kebijakan atau peristiwa kemasyarakatan yang pecah pada kemapanan-kemapanan sosial yang justru itu bisa menjadi penyakit masyarakat," tandas Gatot. Sebagai Informasi, Gatot Eko Cahyono (GEC) kartunis karikaturis yang sudah malang melintang di banyak media. GEC pribadi yang santun sederhana dan humoris. Dikenal sebagai karikaturis dan pelukis juga aktif dalam berbagai kegiatan kesenian. Ide-ide gagasannya fresh dan memantik untuk terus berkarya sekalipun di masa pandemi covid-19. GEC memiliki prinsip: "apapun, bertanggung jawab dan berguna untuk din sendiri, keluarga maupun orang lain". Selain itu, GEC dalam laku keseniannya juga menunjukkan religiusitasnya dengan melibatkan Tuhan dalam segala bentuk aktivitas/kegiatan. Dalam hidup dan kehidupan GEC tidak percaya 'kebetulan' dalam hidup ini, karena Tuhan sudah pasti tepat menempatkan manusia kepada hal-hal yang tepat untuk masing-masing kemampuan/skill setiap orang. Dalam berkesenian GEC melakukan silaturahmi dan komunikasi yang baik. Menjalin link atau jejaring dengan banyak teman atau sahabat atau organisasi positif dalam menunjang kegiatan sebagai soft dan smart powernya. la juga menyatakan bahwa spirit keluarga ikut menyemangati untuk tetap semangat berkarya. GEC menerapkan dirinya sebagai pembelajar tak jemu-jemu kepada setiap fenomena atau kejadian di sekitarnya dan setiap saat terus dinamis menyesuaikan perubahan perkembangan dan lingkungan hidup sekitar. GEC terus mengasah kepekaannya terutama pada masalah-masalah politik maupun sosial yang mendasari karikatur dan kartunnya. Selain itu juga membangun dan menerapkan prinsip ''ngujo roso' konteks ini bisa dikatkan dengan mengimplementasikan rasa dalam karya. Karkatur-karikatur GEC satir dan jleb menyentil namun ada sis jenakanya. Semua dikemas dalam harmoni. Spirit GEC dalam berkesenian untuk tetap berkarya selama hayat dikandung badan. la juga tidak lupa selalu untuk instrospeksi diri, menebar kebaikan setiap saat kepada orang lain. Berkarya seni rupa adalah salah satu bentuk visual, upaya ekspresi diri dari suara jiwa dan upaya untuk pengimbangan kerja otak kanan dan kiri manusia. Selain untuk kepuasan batin, berharap karya juga bisa berguna untuk orang lain. Mempunyai skill berkarya seni bisa untuk bertanggung jawab hidup menghidupi keluarga. Berkespresi menyuarakan kejujuran suara jiwa, merupakan sebuah keberanian. Berkarya seni juga upaya untuk mengasah ketajaman olah pikir olah rasa dan batin kita secara visual nyata. Menjaga nyala spirit dan tetap konsisten semangat dalam setiap berkarya. Eksplorasi atas hidup dan kehidupan adalah unsur penting dalam perjalanan proses kreatif cipta karya. Kritik, dialog, dan diskusi seni, adalah bentuk sebuah keterbukaan untuk maju tumbuh dan berkembang. Menjaga semangat untuk tetap berkarya selama hayat masih dikandung badan. GEC senantiasa belajar membaca buku dan responsif terhadap fenomena tanda-tanda zaman. Spirit itulah yang ia tanamkan dalam berkesenian agar tetap peka dalam olah rasa olah pikir dan olah jiwa. (Nuramin) #Pameran Karikatur Ngujoroso#Pimpred Monitor Indonesia
Berita Terkait