Pecat Dirut Pelindo Arif Suhartono!


Jakarta, MI - Sejumlah serikat buruh pelabuhan mendesak Menteri BUMN Erick Thohir memecat Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Arif Suhartono menyusul kemacetan parah di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, selama tiga hari, dimulai pada Rabu (16/4/2025) hingga Jumat (18/4/2025).
“Tuntutan kami, pecat Dirut PT Pelindo, Dirut PT Multi Terminal Indonesia (MTI) dan Dirut PT New Priok Container Terminal One (NPCT1), dan bongkar gerbang utama (common gate MTI) serta hapuskan kebijakan melewati gerbang (gate pass) berbayar,” kata Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Ilhamsyah yang juga mewakiliki Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), dan Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI), di Jakarta, Senin (21/4/2025).
Menurut Ilhamsyah, pihaknya akan terus menekan pemerintah dan Pelindo agar melakukan pembenahan menyeluruh demi keadilan bagi buruh sopir dan masyarakat di sekitar pelabuhan.
Sebab, Pelabuhan Tanjung Priok selama ini kerap menjadi sumber masalah, mulai dari ketenagakerjaan, pungutan liar, premanisme, hingga dugaan tindak pidana korupsi.
“Masih terang dalam ingatan kita, begitu ramai menjadi perbincangan publik soal kemacetan parah Tanjung Priok,” katanya.
Saat ini, FBTPI disebut aktif mengorganisasi aksi bersama Keluarga Besar Sopir Indonesia (KB-SI) untuk menolak gate pass, memberantas pungli, dan menuntut perbaikan sistem operasi pelabuhan.
Kuota kontainer diduga dipaksakan Salah satu biang kemacetan adalah kebijakan Pelindo yang memaksakan kuota kontainer berlebih tanpa kesiapan sistem dan alat.
“Pengelolaan yang ugal-ugalan, tidak profesional, dan jauh dari azas keadilan bagi seluruh rakyat, terpampang jelas dari pengelolaan kuota kontainer yang seharusnya 2.500 per hari dipaksakan menjadi 7.000 per hari,” kata Ilhamsyah.
Faktor lain yang menyebabkan kemacetan adalah sistem yang kerap eror dan keberadaan common gate MTI yang tidak efektif. Gerbang ini rencananya untuk kendaraan yang masuk ke terminal NPCT1, NPCT2, dan NPCT3, namun dua terminal terakhir belum beroperasi.
“Di sisi lain, common gate keberadaannya di dekat jalan raya sehingga menyebabkan kemacetan sampai ke sana,” tutur Ilhamsyah.
Topik:
Pelabuhan Tanjung Priok Pelindo Macet