Menko PMK Imbau, Jangan Ambil Keuntungan dalam Persoalan Oksigen

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 18 Juli 2021 15:15 WIB
Monitorindonesia.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendi mengimbau seluruh pihak untuk tidak mengambil keuntungan dalam persoalan oksigen ditengah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat. Terlebih, saat ini oksigen sangat dibutuhkan oleh pasien Covid-19 bergejala berat, namun ketersediaannya justru minin dan langka. “Dalam kondisi seperti saat ini, gotong-royong dan semangat saling membantu dari masyarakat sangat dibutuhkan. Yang harus kita ingatkan, jangan ada yang memanfaatkan, mengambil untung dengan oksigen ini. Apalagi sampai menumpuk, sengaja jual mahal karena dia tahu banyak yang butuh," kata Muhadjir dalam siaran pers yang diterima, Minggu (18/7/2021). Ia pun meminta para pelaku penyedia oksigen mulai dari industri hingga pengecer, agar tidak memanfaatkan keadaan ketika oksigen sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Selain itu, ia meminta sejumlah pabrik diminta bersiap menambah kapasitas produksi jika sewaktu-waktu sangat dibutuhkan. Lebih lanjut, Menko PMK mengungkap bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) telah menginstruksikan kepada perusahaan BUMN yang selama ini juga memiliki produksi oksigen untuk keperluan perusahaan agar dapat dialihkan untuk  bidang kesehatan khususnya dalam penanganan Covid-19. "Pemerintah juga terus membenahi masalah oksigen ini, mulai dari menaikan kapasitas produksi di instalasi produksi oksigen ini termasuk juga impor. Contohnya, ada pabrik-pabrik yang berada di bawah BUMN yang memproduksi oksigen yang selama ini digunakan untuk kepentingan pabriknya dialihkan untuk kebutuhan kesehatan. Ada yang sampai 40%," sebutnya. Petrokimia Gresik sebagai salah satu perusahaan BUMN, yang akan mengaktifkan kembali instalasi produksi oksigen yang telah nonaktif sejak tahun 2019. Dengan itu, ditaksir Petrokimia Gresik akan mampu memproduksi oksigen hingga 23 ton perhari. Karena itu, Muhadjir berharap produksi oksigen Petrokimia nantinya bisa memenuhi kebutuhan darurat di RS terutama yang ada di sekitar Jawa Timur, seperti Surabaya dan Gresik. "Sisanya bisa dialihkan ke daerah lain termasuk Jawa Tengah, DIY, yang kebetulan jumlah produksinya juga sangat terbatas," pungkasnya. (Ery)

Topik:

persoalan oksigen