Varian Omicron Terdeteksi, Rahmad Handoyo Usul Aturan Nataru Diubah

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 17 Desember 2021 11:10 WIB
Monitorindonesia.com - Varian Omicron terdeteksi anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rahmad Handoyo mengusulkan agar pemerintah segera bertindak cepat dengan merubah aturan atau kebijakan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti, menyusul telah ditemukannya varian Omicron di Tanah Air. “Pemerintah kan harus bertindak cepat dan dinamis menyikapi kondisi kekinian. Nah, dengan ditemukannya varian Omicron ini, kita mendorong ada perubahan aturan pada libur nataru nanti. Mungkin larangan mudik menjadi salah satu cara antisipasi agar varian ini tidak menyebar,” kata Politikus PDIP itu kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/12/2021) Rahmad juga memastikan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya, apapun nantinya langkah drastis yang akan dilakukan pemerintah dalam menyikapi temuan varian Omicron. “Kita beharap libur nataru dimana banyak warga yang melakukan perjalanan keluar kota dan pulang kampung tidak menjadi momentum penyebaran varian omicron. Harus ada perubahan aturan pada Nataru ini agar kita tidak kecolongan dan larangan mudik barangkali, itu jadi salah satu cara antisipasi agar varian omicron tidak menyebar," ucapnya. Politisi asal Jawa Tengah ini mengatakan, pihaknya juga medorong pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya di perbatasan-perbatasan laut udara dan darat. “Kewaspadaan para petugas dan satgas kita yang di laut udara darat tentu harus ditingkatkan kewaspadaan. Dan satu hal yang tak boleh terlupakan, karantina harus menjadi keharusan dengan tata cara yang lebih baik apalagi dengan adanya liburan nataru ini saya kira proses kanrantina bagi warga negara indonesia yang mau masuk kembali ke Indonesianya mutlak harus dilakukan," tandasnya. Dikatakan Rahmad, dengan cara proses pelaksanaan manajemen di lapangan ditingkatkan sehingga kita siapkan lebih baik lagi karantina-karantina menjadi salah satu pertahanan kita. “Saya kira kalau kita semakin kuat semakin baik kita, yakin kita bisa mengahalau covid varian omikron ini,” katanya optimis. Lebih lanjut, Rahmad juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga prokes yang ketat. "Sikap pertama tentu kita tidak perlu panik, tidak usah panik, tetapi setelah ditemukan ini kita harus meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kekuatan kita, kegotong royongan kita untuk menghadapi. Dengan cara patuh terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah," katanya. "Dan tingkatkan protokol kesehatan, tidak boleh ditawar-tawar di manapun, seluruh warga negara untuk tetap melaksanakan prokes," lanjutnya. Sebagaimana diketahui, lanjut dia, berdasarkan pendapat para pengamat dan para epidemiolog, varian Omicron ini proses penyebarannya lebih cepat dari varian Delta. Meskipun, hasil kajiannya belum ditentukan seberapa besar fatality rate-nya. "Kan belum tahu pasti, tapi kita lupakan itu, mau itu semakin bahaya, semakin cepat penularan, protokol kesehatan menjadi mutlak kita lakukan, itu mengikat semua rakyat Indonesia," tegasnya. Selanjutnya, kata Rahmad, karena secara ilmiah vaksin dapat meningkatkan imunitas tubuh, maka pemerintah dan masyarakat didorong untuk menyukseskan program vaksinasi tahap satu dan tahap kedua. "Dan kemungkinan tahun depan booster harus kita sukseskan," jelas Rahmad. Varian baru COVID-19, Omicron terkonfirmasi sudah masuk ke Indonesia. Pemerintah sudah secara resmi mengumumkan pasien berinisial N terdeteksi mengidap virus tersebut. (Wawan)
Berita Terkait