Ajang MotoGP Mandalika Jadi Perhatian Kementerian LHK

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 9 Maret 2022 13:22 WIB
Monitorindonesia.com - Ajang MotoGP yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 18-20 Maret mendatang, diperkirakan 4 kali dari WSBK (World Superbike) tahun 2021 yang relatif telah berjalan dengan baik. Sehingga total sampah yang dihasilkan selama event diperkirakan hampir 100 ton, limbah B3 oli bekas diperkirakan 2.000 liter, dan limbah medis diperkirakan 200 Kg. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (Dirjen PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Rosa Vivien Ratnawati kepada media saat melakukan pengecekan lapangan di Lombok tengah, NTB, Rabu (9/3/2022), menjelang ajang MotoGP. Didampingi Direktur Penanganan Sampah Kementerian LHK, Novrizal Tahar, Rosa Vivien menyebutkan beberapa hal teknis yang menjadi perhatian dari penyelenggaraan WSBK menjelang ajang MotoGP, menjadi sangat penting. Seperti evaluasi pelaksanaan dari WSBK, bagaimana mengupayakan untuk menurunkan residu, karena pada saat WSBK residunya masih tinggi, dan ini menjadi catatan penting bagi tim the Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC. "Beberapa informasi off taker yang disiapkan pengelolaan sampah (Pusat Daur Ulang atau PDU, Black Soldier Fly atau BSF, pengolah organik, TPA Pengengat, dan sebagainya), dan juga untuk pengelolaan limbah B3, menjelang ajang MotoGP," sebutnya. Menurut Dirjen Rosa Vivien, event MotoGP harus menjadi tantangan untuk menjadikan pengelolaannya lebih baik ketimbang WSBK, karena kalau persoalan sampah menjadi viral, akan mencoreng reputasi dari penyelenggaraan event MotoGP Mandalika ini, bahkan lebih jauh reputasi negara Indonesia. “Oleh sebab itu, saya memastikan kondisi ini dengan langsung melakukan pengecekan ke lapangan,” tegasnya. Sebelumnya KLHK sudah melakukan Rapat Koordinasi terkait kesiapan pengelolaan sampah pada event tersebut di Mandalika yang dihadiri Kepala Dinas LHK Provinsi, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (Kapus P3E) Bali Nusra, Kepala Dinas LHK Lombok Tengah, Kemenko Marves, Kemenparekraf, dan Pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) dengan mitranya. Rapat dilakukan secara offline dan online. Pertemuan tersebut memastikan kesiapan pengelolaab sampah event MotoGP series (pre-event, during event, dan post event), baik yg dilakukan oleh pihak ITDC dengan Mitranya (KEK Mandalika/Hulu) serta kesiapan penanganan sampah di luar Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika (hilir)-nya yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Lombok Tengah serta dukungan Pemerintah Provinsi NTB. Hal terpenting lainnya dalam pertemuan dan kunjungan kerja ini adalah, memastikan komunikasi dan koordinasi pengelolaan sampah pada bagian hulu (sirkuit MotoGP dan Kawasan KEK Mandalika) serta bagian hilirnya Pemda Kabupaten Lombok Tengah dalam pengelolaan sampah dan termasuk pengelolaan limbah B3-nya berjalan dengan baik. (Ery)