Presiden Prabowo Resmi Buka Indo Defence 2025, Tekankan Pentingnya Pertahanan Nasional

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 11 Juni 2025 11:56 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat kunjungi  Paviliun Industri Pertahanan Turki. (Foto. Rizal)
Presiden Prabowo Subianto saat kunjungi Paviliun Industri Pertahanan Turki. (Foto. Rizal)

Jakarta, MI - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi membuka gelaran Indo Defence Expo & Forum 2025 yang digelar bersamaan dengan Indo Marine dan Indo Aerospace di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, (11/6/2025). 

Dalam sambutannya, Presiden menegaskan pentingnya investasi pertahanan demi menjaga kedaulatan dan masa depan bangsa.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, pada Rabu pagi, 11 Juni 2025, dengan ini resmi membuka Indo Defence Expo & Forum 2025,” kata Presiden dari atas panggung utama.

Usai sambutan, Presiden Prabowo bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menekan layar sebagai simbol dimulainya pameran. 

Riuh tepuk tangan para tamu undangan langsung menyambut prosesi tersebut. Hadir dalam acara pembukaan antara lain Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, jajaran kepala staf TNI, serta para duta besar, kepala delegasi negara sahabat, dan menteri kabinet.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa pertahanan bukan semata kebutuhan militer, melainkan pilar utama bagi kemerdekaan dan kemanusiaan.

“Expo ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri, industri pertahanan negara-negara sahabat, dunia akademisi di Indonesia, serta seluruh unsur pimpinan politik dan masyarakat kita, terutama generasi muda, agar bisa mengikuti perkembangan teknologi dan sains di bidang pertahanan,” kata Prabowo.

Ia mengingatkan, sejarah menunjukkan bahwa bangsa yang tidak berinvestasi dalam pertahanan akan kehilangan kemerdekaannya.

“Tidak ada bangsa yang waras menginginkan perang. Perang adalah kegiatan manusia yang destruktif. Tapi sejarah manusia mengajarkan bahwa bangsa yang tidak mau berinvestasi pada pertahanannya, biasanya kedaulatannya dirampas, kemerdekaannya hilang, dan menjadi bangsa yang mudah dijajah,” tegasnya.

Prabowo lalu mengutip temuan riset soal penjajahan Belanda, yang disebutnya mengambil kekayaan Indonesia senilai 31 triliun dolar AS selama 350 tahun. Jumlah itu, menurutnya, setara dengan 18 kali produk domestik bruto Indonesia saat ini.

“Selama Belanda menjajah Indonesia, mereka menikmati GDP per kapita tertinggi di dunia. Bayangkan kalau kita mampu menjaga kekayaan kita sejak dulu, bisa jadi kita hari ini termasuk negara dengan GDP per kapita tertinggi,” ujarnya.

Meski begitu, Presiden menyatakan optimisme terhadap masa depan Indonesia. Ia menyebut lembaga-lembaga ekonomi dunia telah memprediksi Indonesia akan menjadi salah satu dari enam ekonomi terbesar dunia pada 2045.

“Saya optimis, kita bisa hilangkan kemiskinan dari Republik Indonesia jauh sebelum 2045. Itu tekad saya, tekad pemerintah saya,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan.

Presiden juga menegaskan bahwa Indonesia menganut doktrin pertahanan yang defensif. Ia menolak anggapan bahwa Indonesia tengah membangun kekuatan militer untuk ekspansi.

“Kita tidak memiliki keinginan untuk memiliki proyeksi kekuatan militer ke luar negeri. Postur pertahanan kita adalah defensif. Tapi, kita tetap harus kuat,” ujarnya.

Di akhir pidato, Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada para tamu undangan, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Terima kasih atas perhatian dan kehadiran Anda. Saya harap semua menikmati pameran ini. Sebagai seorang mantan tentara, saya ingin lebih lama di sini, tapi saya punya tanggung jawab lain,” ujarnya sambil berseloroh.

Dengan gaya khasnya, Prabowo menutup pidato dengan penekanan soal prinsip bangsa Indonesia: cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan.

“Perang adalah jalan terakhir. Tapi kalau terpaksa, kita punya ajaran: lebih baik mati daripada dijajah kembali,” pungkasnya.

Usai pembukaan, Presiden berkeliling area pameran dan menyambangi sejumlah paviliun, termasuk Paviliun Industri Pertahanan Turki, Paviliun Defend ID, serta booth dari perusahaan pertahanan asal Amerika Serikat dan Prancis.

 

 

 

Topik:

Prabowo Subianto Indo Defence JIExpo Kemayoran Nasional