Profil Bachtiar Karim: Perusahaannya PT Musim Mas Terima Insentif BPDPKS Rp7,19 Triliun
Jakarta, MI - Bachtiar Karim, pengusaha muslim asal Medan, merupakan sosok di balik kesuksesan Grup Musim Mas, salah satu konglomerasi agrikultur terkemuka di Indonesia. Di bawah naungan grup ini, salah satu perusahaan, PT Inti Benua Perkasatama, menjadi salah satu produsen biodiesel utama di Tanah Air
Sepanjang 2016–2020, PT Musim Mas menerima insentif dari BPDPKS sebesar Rp7,19 triliun. Rinciannya, Rp1,78 triliun pada 2016, Rp1,22 triliun pada 2017, Rp550,3 miliar pada 2018, Rp309,3 miliar pada 2019, dan melonjak menjadi Rp3,34 triliun pada 2020.
PT Inti Benua Perkasatama, anak perusahaan Musim Mas, juga menerima insentif dari BPDPKS sebesar Rp381 miliar pada 2017, Rp207 miliar pada 2018, Rp154,29 miliar pada 2019, dan Rp967,69 miliar pada 2020.
Bachtiar Karim menjabat sebagai ketua dan eksekutif Grup Musim Mas. Kepemimpinannya membawa perusahaan berkembang pesat, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga menembus pasar Asia, Eropa, dan Amerika.
Profil Bachtiar Karim
Bachtiar Karim, lahir dengan nama Lim Ek Tjioe pada 5 November 1957 di Medan, Sumatera Utara, merupakan sosok penting di balik kesuksesan Grup Musim Mas, salah satu konglomerasi agrikultur terbesar di Indonesia.
Bachtiar merupakan anak dari pendiri PT Musim Mas, yaitu Anwar Karim dan Mikie Wijaya. Ia memiliki 3 saudara, yaitu Burhan, Bahari, dan Bahrum Karim. Sejak kecil, Bachtiar sudah menetap di Singapura.
Ia menempuh pendidikannya di Hwa Chong Junior College (SMA) dan National University of Singapore dengan jurusan teknik mesin saat kuliah.
Perjalanan Karier Bachtiar Karim
PT Musim Mas awalnya merupakan perusahaan milik ayah Bachtiar Karim, Anwar Karim. Anwar melanjutkan usaha keluarga yang sebelumnya dimiliki oleh kakeknya, Lee Bun Liau, pemilik dari Nam Cheong yang bergerak di bisnis sabun yang sudah ada sejak tahun 1932 di Medan.
Anwar kemudian mengubah arah bisnis keluarga, memfokuskan perusahaan pada industri kelapa sawit. Pada tahun 1970, Anwar membangun kilang minyak sawit pertama di Indonesia tepatnya di Belawan, Sumatera Utara. Anwar juga mengganti namanya menjadi PT Lambang Utama.
Di semasa kecilnya, Bachtiar sudah diajak oleh ayahnya untuk melihat bagaimana produksi minyak sawit ini bekerja. Ia melihat mesin-mesin yang beroperasi bekerja menghasilkan minyak.
Sejak kecil, Bachtiar dan saudaranya memang sudah diniatkan oleh ayahnya untuk meneruskan perusahaan tersebut. Bachtiar pun bergabung bersama ayahnya pada tahun 1981.
Pada tahun 1972, PT Lambang Utama berubah nama menjadi PT Musim Mas. PT Musim Mas berkembang seiring berjalannya waktu dengan mengembangkan produk mereka menjadi merek yang terkenal hingga saat ini, seperti minyak goreng Sunco, Amago, dan Voila.
Pada tahun 1990, PT Musim Mas meresmikan pabrik penggilingan sawit pertama di Medan. Selanjutnya pada tahun 2002, Bachtiar menggantikan ayahnya yang wafat pada tahun 1997 dan meresmikan kantor di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pada masa kepemimpinan Bachtiar, Musim Mas berhasil merambah ke pasar Eropa di tahun 2007 hingga mampu masuk ke pasar Amerika. Sejak saat itu, Musim Mas menjadi perusahaan minyak sawit yang membuka cabang di 3 benua.
Saat ini, Musim Mas dikenal sebagai salah satu perusahaan ekspor terkemuka Indonesia dengan jaringan bisnis yang sudah menjangkau berbagai negara, termasuk Singapura, Malaysia, India, Italia, Brasil, Spanyol, dan Amerika Serikat.
Harta Kekayaan Bachtiar Karim
Bachtiar Karim yang sukses dalam menjalankan bisnis yang didirikan oleh ayahnya, membuat dirinya masuk kedalam daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Diketahui, Bachtiar berada di posisi ke-11 orang terkaya di Indonesia dengan mencatatkan kekayaan bersihnya senilai US$4,1 miliar atau sekitar Rp22,81 triliun (kurs US$1 = Rp16.300).
Topik:
bachtiar-karim pt-musim-mas pt-inti-benua-perkasatama profil-bachtiar-karim