RI Kebanjiran Impor Baja China, Pemerintah Ungkap Penyebabnya

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 10 November 2025 15:07 WIB
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza (Foto: Istimewa)
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa pasokan baja dalam negeri hingga kini masih bergantung pada impor. Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyebut sekitar 55% kebutuhan baja nasional dipenuhi dari luar negeri, dengan China menjadi pemasok terbesar.

Faisol menjelaskan, kondisi ini terjadi karena industri baja nasional selama bertahun-tahun lebih fokus memenuhi permintaan sektor konstruksi dan infrastruktur, yang menjadi pangsa pasar utama. Namun, belakangan permintaan pada sektor tersebut menurun, baik di dalam negeri maupun secara global.

"Pada dasarnya di seluruh dunia ini kan properti sebagai salah satu off taker dari industri baja kan betul-betul turun. Memang masalah baja bukan hanya masalah kita tapi di seluruh dunia sedang turun," ujarnya di DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

Padahal, masih ada sejumlah sektor lain yang memiliki potensi besar untuk mendorong peningkatan permintaan baja nasional, seperti industri otomotif, perkapalan, alat berat, dan sektor manufaktur lainnya.

"Sektor-sektor ini memerlukan jenis baja dengan spesifikasi khusus seperti alloy steel baja paduan atau special steel baja khusus yang memiliki potensi pasar besar baik di dalam negeri maupun luar negeri," jelasnya.

Selain itu, industri baja nasional juga terbentur pada persoalan teknologi produksi yang belum memadai. Banyak mesin yang sudah tua, dan menyebabkan baja nasional tidak dapat berdaya saing.

"Sebagian besar produsen masih menghadapi tantangan dalam hal teknologi dan modernisasi peralatan produksi di mana sebagian besar mesin dan teknologi yang digunakan sudah berumur tua dan belum sepenuhnya ramah lingkungan. Kondisi ini mempengaruhi kualitas dan biaya produksi sehingga menjadi hambatan dalam upaya menuju industri baja yang punya daya saing, berkelanjutan, dan berstandar global," terangnya.

Topik:

baja impor-baja industri-baja baja-china