Pelatihan 500 Ribu PMI: KP2MI Libatkan HIPMI dalam Inkubasi dan Penempatan Tenaga Terampil

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 21 November 2025 16:24 WIB
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Muktarudin saat  menerima jajaran Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Utara. (Foto. Kemen P2MI)
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Muktarudin saat menerima jajaran Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Utara. (Foto. Kemen P2MI)

Jakarta, MI -  Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Muktarudin, menerima jajaran Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Utara dalam sebuah audiensi di kantor KP2MI, Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Pertemuan ini menandai langkah awal kolaborasi strategis antara pemerintah dan kalangan pengusaha muda dalam memperkuat perlindungan sekaligus pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Dalam pertemuan tersebut, HIPMI Jakarta Utara menyatakan komitmennya menjadi mitra utama pemerintah, terutama dalam menyediakan peluang kerja luar negeri secara aman dan membantu purna pekerja migran mengembangkan usaha di tanah air.

“Dalam menghadapi bonus demografi, HIPMI adalah mitra yang sangat strategis. Jaringan luas, energi besar, dan semangat kewirausahaan para pengusaha muda ini bisa dimanfaatkan untuk mencetak generasi produktif,” ujar Menteri Muktarudin.

Ia menegaskan bahwa KP2MI saat ini sedang mengejar target quick win, yakni pelatihan 500.000 pekerja migran terampil, termasuk 200.000 tenaga kerja untuk pasar Jepang.

 Dua sektor yang saat ini banyak dibutuhkan, kata Muktarudin, adalah welder dan hospitality.

Karena itu, KP2MI membuka peluang seluas-luasnya bagi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) milik anggota HIPMI untuk terlibat dalam program pelatihan tersebut.

“Kita butuh HIPMI untuk menjadi inkubator bagi purna pekerja migran yang ingin menjadi pengusaha. Banyak pekerja migran pulang membawa modal dan pengalaman, tapi kurang pendampingan. Di sini para praktisi HIPMI bisa hadir dengan modul kewirausahaan, business matching, hingga akses permodalan,” jelasnya.

Sejumlah rencana kerja sama konkret pun mulai disiapkan.

HIPMI Jakarta Utara akan menggelar Job Fair Kerja Luar Negeri sekaligus sosialisasi “Migrasi Aman & Prosedural” pada awal 2026.

Selain itu, materi perlindungan PMI dan pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) akan dimasukkan ke seluruh kegiatan HIPMI, “baik di tingkat daerah maupun nasional,” tambah Muktarudin.

Menteri P2MI itu juga berharap HIPMI dapat menjadi inkubator wirausaha bagi purna PMI dengan menyediakan pendamping dari kalangan pengusaha suksesnya.

Bahkan, HIPMI akan dilibatkan sebagai salah satu penyelenggara utama dalam peringatan Hari Migran Internasional (Migrant Day) pada 18 Desember 2025.

“Promosi aplikasi resmi SISKOP2MI melalui seluruh jaringan HIPMI juga penting untuk memutus rantai pekerja migran non-prosedural dan penipuan,” tegas Muktarudin.

Ketua HIPMI Jakarta Utara, Victor Herryanto, menyambut positif ajakan tersebut. Ia menyatakan komitmen penuh organisasi yang dipimpinnya untuk bersinergi dengan KP2MI.

“Kami sangat antusias. HIPMI Jakut siap menggelar job fair khusus luar negeri sekaligus kampanye migrasi aman. Kami juga terbuka menjadi business hub bagi para purna pekerja migran yang ingin naik kelas menjadi pengusaha,” tutur Victor.

Kolaborasi KP2MI dan HIPMI Jakarta Utara ini diharapkan menjadi model percontohan yang bisa direplikasi di berbagai daerah, memperkuat ekosistem perlindungan sekaligus pemberdayaan pekerja migran di seluruh Indonesia.

 

 

Topik:

pekerjamigran kp2mi hipmijakartautara muktarudin migrasiaman purnapmi wirausaha