Polres Asahan dan Lanal TBA Amankan Kapal Tanpa Nama Bawa 52 PMI Ilegal  ke Malaysia

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 8 Januari 2022 09:09 WIB
Asahan, Monitorindonesia - Petugas gabungan dari Polres Asahan bersama Lanal TBA mengamankan sebuah kapal tanpa nama membawa Pekerja Migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen menuju Malaysia diperairan Selat Malaka Kab. Asahan, Jumat (7/1/2022). Kapolres Asahan AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan penangkapan berawal dari informasi akan ada PMI akan keluar dengan tujuan Malaysia. "Personel Polres Asahan dan Lanal Tanjung Balai Asahan (TBA) mengecek kebenaran informasi dan ditemukan kapal tanpa nama diperkirakan GT 5 berlayar tanpa dokumen, bermuatan 34 pria dewasa dan 18 perempuan (17 dewasa dan 1 balita) dan 1 orang Tekong WNI," sebut Kapolres. Kapal dinakhodai pria berinisial JM (39) warga Jalan Beting Kuala Kapias, Kota Tanjungbalai dengan pemilik kapal seorang perempuan berinisial N, warga Pematang, Kabupaten Asahan. Sedangkan pengurus kapal berinisial M, warga Jalan Arteri, Kota Tanjungbalai. "Kapal diamankan menuju Posmat Bagan Asahan untuk dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut. Berhubung kondisi air laut surut, maka kapal ditambatkan di depan panton Bagan Asahan diawasi tim Gabungan Polres Asahan dan Lanal TBA," kata Kapolres. Personel melakukan pengambilan data identitas para PMI yang akan berangkat ke Malaysia dan selanjutnya dibawa ke Mako Polres Asahan untuk penyidikan. "Perairan Laut Asahan sering dijadikan pemberangkatan PMI tanpa dokumen. Oleh sebab itu polres dan Lanal TBA rutin melakukan patroli," pungkasnya. Upah Rp5 juta Kapolres AKBP Putu Yudha Prawira, Danlanal TBA Letkol Laut (P) Robinson Henrik Etwiory, dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Asahan, Eko Hartarto saat memaparkan pengamanan 52 PMI ilegal, menyebut nahkoda mengaku mendapat upah Rp5 juta. Kepada petugas, nahkoda mengaku dihubungi N pada Kamis, 6 Januari dan meminta mengantar orang ke malaysia dengan upah Rp5 juta untuk tekong (nahkoda), kuanca (masinis) Rp4 juta, dan anggota Rp2 juta. Setelah sepakat, pukul 16.00 wib nahkoda dan anggotanya berinisial G, A, dan T menuju kapal yang sehari-hari dibawa JM mencari ikan. Mereka berangkat menuju Lampu Putih, perairan Bagan Asahan.   (A Arman)