Wawako dan Pejabat Pemkot Ikuti Sosialisasi RAN PASTI Via Zoom Meeting

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 15 Maret 2022 23:51 WIB
Lubuklinggau, Monitorindonesia.com - Wakil Wali Kota Lubuklinggau Sulaiman Kohar mengikuti Sosialisasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia via zoom meeting di Command Center Silampari, Pemkot Lubuklinggau, Selasa (15/3/2022). Agus Suprapto, Deputi Bidang Kesehatan Kemenkes, dalam paparannya mengatakan diberi penjelasan mengenai mekanisme tata kerja percepatan penurunan stunting di tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga ke desa-desa. Pembentukan tim di seluruh Indonesia segera dituntaskan agar program tersebut bisa segera dijalankan. Berdasarkan Perpres Nomor: 42 Tahun 2018 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil 2018-2024, harus dibentuk gugus tugas terdiri dari pengarah dan tim teknis. Pengarah diketuai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Dibentuk juga Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan Ketua Pengarah Wakil Presiden, Ketua Pelaksana Kepala BKKBN dan akan dibentuk juga pada tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa. "TPPS terdiri dari Nakes, Penyuluh KB/PPKBD, Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan lainnya yang kemudian melaksanakan tigas pemantauan, evaluasi dan pelaporan secara berjenjang," jelasnya. Sementara itu, Asdep Gizi dan Promkes Kemenko PMK, Jelsi Marampa menjelaskan kepala daerah diminta untuk mengedepankan penanganan guna memperkuat percepatan penurunan angka stunting di daerah masing-masing. Diungkapkannya, dua provinsi mengalami peningkatan angka stunting yakni Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Di kedua provinsi ini langsung dibentuk TPPS mulai  tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Pemateri selanjutnya, Dit Gizi KIA, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Yuni Z memaparkan tentang pelaksanaan pengawasan difokuskan pada ibu hamil dan remaja putri, khususnya  masa sebelum kehamilan dan sesudah melahirkan. Ibu hamil diiminta melaksanakan pemeriksaan minimal enam kali selama masa kehamilan. Sementara pada masa balita, para ibu diberikan konseling mengenai pemberian ASI, memantau perkembangan dan pertumbuhan bayi sesuai dengan kecukupan gizi dan makanan seimbang, pemberian vaksinasi dan deteksi dini balita yang gagal tumbuh. Remaja putri juga diberikan edukasi dan konseling secara merata. Hadir juga dalam acara itu , Asisten 1 Khalan Bahar, Kepala Dinas Kesehatan Erwin Armeidi, Kepala Dinas KBPP Henny fitrianty, Kepala DP3APM Heri suryanto, perwakilan Bappeda, litbang serta beberapa anggota TPPKK. (Leo hs)
Berita Terkait