Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di KBB, Keduanya Tulis Pesan Pilu 'Jangan Sakiti Istrimu'

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 2 Agustus 2024 2 jam yang lalu
Pesan tertulis ibu dan anak yang ditemukan sudah menjadi kerangka di Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Ist)
Pesan tertulis ibu dan anak yang ditemukan sudah menjadi kerangka di Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Ist)

Kabupaten Bandung Barat, MI - Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24), ibu dan anak yang ditemukan tinggal kerangka meninggalkan pesan tertulis di dinding kamar rumah mereka di Kompleks Tani Mulya Indah, RT 10 RW 15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Tulisan tersebut ditujukan kepada Mudjoyo Tjandra, suami sekaligus ayah dari ibu dan anak yang ditemukan sudah menjadi kerangka

Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, pesan tertulis itu ditulis sang ibu dan juga anaknya.

Berikut pesan tertulis Iguh Indah Hayati:

Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu dipakai di FB Hendra Setiawan.

Di kolom komentar tertulis, mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu, yang bernama Leony Maria Theressi.

Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10.

Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya.

Pesan tertulis Elia Imanuel Putra :

Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah.

Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu aja kau tinggalkan, karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna.

Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna. 

Sementara itu, Penjabat (Pj) Kepala Desa Tani Mulya, Wawan Sutisna menjelaskan, warga baru menemukan Iguh dan Elia dalam kondisi sudah meninggal karena mereka mengira tetangganya sudah pindah rumah. 

Hal tersebut dibuktikan dengan kondisi rumah Iguh dan Elia yang tidak terawat dan ditumbuhi semak belukar. 

“Kalau warga memang katanya udah kosong. Sudah lama tidak keluar. Warga setempat tahunya udah pindah,” jelas Wawan. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh pihak desa, rumah Iguh dan Elia sudah sepi sejak 2018.

Warga sekitar juga tidak ada yang mengetahui, kalau ibu dan anak tersebut sudah meninggal di dalam rumah. 

“Melihat rumahnya juga kosong dan listriknya juga kan mati sudah lama,” imbuh Wawan. 

Warga juga mengaku, Iguh dan Elia memiliki kepribadian yang cenderung tertutup. Sementara itu, Kusmawan menjelaskan, Mudjoyo terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya pada 2018. 

“Status pernikahan saksi tersebut tidak bercerai. Terakhir kali saksi berkomunikasi dengan anak saksi melalui percakapan WA (WhatsApp) yaitu pada tanggal 1 November 2018,” tandasnya.

Berita Terkait