Jambi Masih Rawan Kebakaran Hutan, Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol Pimpin Apel Siaga

Radesman Saragih
Radesman Saragih
Diperbarui 30 Oktober 2025 5 jam yang lalu
Pangdam XX/TIB, Mayjen TNI Arief Gajah Mada (kiri) didampingi Gubernur Jambi, H Al Haris (kanan) mengendarai mobil khusus memeriksa pasukan pemadam karhutla pada Apel Siaga Karhutla Provinsi Jambi di lapangan kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (30/10/2025). (Foto : Ist).
Pangdam XX/TIB, Mayjen TNI Arief Gajah Mada (kiri) didampingi Gubernur Jambi, H Al Haris (kanan) mengendarai mobil khusus memeriksa pasukan pemadam karhutla pada Apel Siaga Karhutla Provinsi Jambi di lapangan kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (30/10/2025). (Foto : Ist).

Jambi, MI – Panglima Kodam (Pangdam) XX/Tuanku Imam Bonjol (TIB), Mayjen TNI Arief Gajah Mada memimpin Apel Siaga dan Latihan Lapangan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi di lapangan kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (30/10/2025).

Apel siaga karhutla tersebut menjadi kegiatan pertama Pangdam XX/TIB di Jambi setelah Komando Daerah Militer (Kodam) XX/TIB terbentuk beberapa waktu lalu. Apel siaga karhutla tersebut digelar menyikapi masih tingginya kerawanan karhutla di Provinsi Jambi memasuki musim pancaroba atau perubahan musim kemarau ke musim hujan di daerah tersebut.

Apel Siaga dan Latihan Lapangan Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi tersebut turut diikuti Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH, Danrem 042/Gapu Jambi, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Heri Purwanto, SE, MSc dan Kepala BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, SH, MH.

Pada apel siaga karhutla tersebut, Pangdam XX/TIB Jambi, Mayjen TNI Arief Gajah Mada didampingi Gubernur Jambi, H Al Haris dan Danrem 042/Gapu Jambi, Brigjen TNI Heri Purwanto melakukan pemeriksaan pasukan pemadaman karhutla dan menyaksikan latihan (simulasi) pemadaman karhutla.

Mayjen TNI Arief Gajah Mada pada kesempatan tersebut mengatakan, kesiapsiagaan dan latihan penanggulangan karhutla di Jambi masih perlu guna meningkatkan kemampuan teknis dan koordinasi antar satuan tugas (satgas) menghadapi potensi bencana karhutla di wilayah Jambi. Apalagi saat ini potensi karhutla di Jambi masih sangat tinggi.  

“Tujuan melatih satgas karhutla Provinsi Jambi, yakni meningkatkan kesiapan penanggulangan bencana alam karhutla. Melalui pelatihan ini, Satgas Provinsi Jambi kita harapkan bisa lebih cepat, siap, tanggap, efisien dan efektif menanggulangi bencana di wilayah Provinsi Jambi,”ujarnya.

Menurut Mayjen TNI Arief Gajah Mada, kesiapsiagaan merupakan kunci utama meminimalkan risiko bencana. Untuk itu, seluruh personel harus memahami prosedur kerja di lapangan. Kemudian memahami pola komunikasi antarsektor dan mekanisme koordinasi menghadapi situasi darurat. Dengan demikian, upaya penanggulangan dapat berjalan lebih cepat dan tepat sasaran.

Potensi Tinggi

Sementara itu, Gubernur Jambi, H Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, potensi karhutla di Provinsi Jambi masih tinggi  memasuki peralihan musim kemarau ke musim hujan. Di tengah cuaca yang belum stabil, suhu panas masih terjadi di Jambi akhir Oktober hingga awal November nanti.

Dalam situasi cuaca seperti itu, karhula masih berpotensi terjadi di Jambi. Karena itu kewaspadaan terhadap karhutla masih perlu dilakukan. Guna meningkatkan karhutla tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi kembali menggelar apel siaga karhutla.

“Sekarang kita memasuki masa peralihan musim. Kondisi cuaca belum stabil. Suhu panas masih terasa. Sementara hujan mulai turun di beberapa daerah. Situasi seperti ini rawan terhadap berbagai potensi bencana. Baik kebakaran hutan dan lahan, banjir maupun tanah longsor,”ujarnya.

Menurut Al Haris, seluruh aparatur dan tim di lapangan harus siap siaga dan mampu bergerak cepat apabila terjadi bencana di wilayah masing-masing. Pemprov Jambi bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), TNI, Polri dan BPBD terus memperkuat sistem deteksi dini serta memastikan ketersediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana di seluruh kabupaten/kota.

“Saya mengajak kita semua, baik petugas, satgas, maupun masyarakat bersama-sama mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi. Kita harus menyiapkan tim dengan baik agar saat bencana datang, kita sudah siap menanganinya dengan cepat dan tepat. Intinya, semua elemen harus bersatu dan berkolaborasi,”tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan monitorindonesia.com, selama musim kemarau tahun ini, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi mencapai 448,73 hektare (ha). Daerah yang dilanda karhutla paling luas, yakni Kabupaten Muarojambi.

Total karhutla di Muarojambi tahun lalu mencapai 270 ha. Sementara karhutla di Kabupaten Saroangun mencapai 71,60 ha, Tanjungjabung Barat (64,80 ha), Batanghari (18, 46 ha), Tebo (18,20 ha), Merangin (3,67 ha), Bungo (2,5 ha) dan Tanjungjabung Timur (1,5 ha).

Topik:

ApelSiagaKarhutla