Tanggapi Protes Warga, DPUPR Pemkab Blitar Ambil Langkah Cepat dan Segera Lakukan Perbaikan Jalan Rusak

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 11 April 2023 14:59 WIB
Blitar, MI - Dikarenakan jalan rusak tak kunjung diperbaiki dan juga menjelang hari raya Idul Fitri, warga Kelurahan Babadan Kecamatan Wlingi, melakukan aksi protes dengan memasang bis-bis beton di tengah jalan rusak dengan menanam pisang. Menanggapi keluhan dan protes warga tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( DPUPR) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar telah mengambil beberapa langkah cepat dengan melakukan dialog dengan warga dan PT Moderna Teknik Perkasa lewat Asphalt Mixing Plant (AMP) dan Ready Mix yang terletak di Jalan Merbabu No. Babadan, Wlingi. "Kami sudah melakukan komunikasi dengan warga, serta kepada pihak AMP terkait tuntutan warga untuk perbaikan jalan rusak," kata Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Pemkab Blitar Hamdan Zulfikri Kurniawan kepada Monitor Indonesia, Senin (10/4). Hamdan menambahkan, untuk perbaikan sementara Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Bina Marga juga sudah siap untuk berangkat, namun sifatnya hanya sementara. "Kalau dari PUPR ready untuk perbaikan hari ini, tapi sifatnya sementara karena pakai URC, tapi nunggu info. Katanya AMP mau komunikasi dengan warga dulu," ungkapnya. Pihaknya juga katakan, dari pihak AMP belum ada jawaban pasti, namun hari ini Senin (10/4) ada pertemuan dengan pihak AMP, Kepala Kelurahan, dan perwakilan warga. "Tapi alangkah baiknya kita nunggu hasil koordinasi pihak AMP dengan warga dulu. Dan infonya hari ini ada pertemuan dari pihak AMP dengan Lurah dan perwakilan warga, dan kemungkinan ada perbaikan yang serius dari pihak AMP," pungkasnya. Sebelumnya, warga memblokir jalan yang rusak parah di Jalan Merbabu yang menghubungkan Kelurahan Babadan menuju Gandusari, pada Sabtu (8/4), sebelum melakukan aksinya dilakukan musyawarah warga. Dengan melakukan kerja bakti di sepanjang Jalan Merbabu untuk pemasangan rambu-rambu dan pengecatan tong / bis beton. Suroyo, Ketua RW 06 Kelurahan Babadan, seusai shalat tarawih mengatakan, bahwa masyarakat serentak menaruh bis-bis beton di jalan yang rusak parah untuk peringatan karena berbahaya. “Jadi, kita taruh bis bis beton untuk memberi peringatan bahwa jalannya sangat berbahaya, mengingat yang melintasi bukan hanya orang sekitar sini saja," ujarnya. Ia juga menjelaskan, jalan lurus bagus diawalnya, setelah itu banyak lubang-lubang. Sehingga mengakibatkan banyak terjadi kecelakaan "Jalan yang rusak sekitar 1 kilometer dan sudah hampir satu tahun tidak di perbaiki. Biasanya, hanya di tambal sulam dan itu bukan dari pemerintah Kabupaten yang menambal melainkan dari pabrik sekitar, tapi kalau ada hujan rusak lagi," terangnya. Tujuannya, lanjut Suroyo, bersama warga masyarakat menaruh bis-bis beton selain untuk peringatan kepada pengendara yang lewat, karena jalan yang berlubang dan berbahaya juga dijadikan perhatian kepada Pemkab. “Agar Pemkab memberi perhatian, karena jalan ini kan sangat vital dan di butuhkan masyarakat. Kemudian jalan ini tidak hanya buat umum, namun di lalui pabrik. Kita berharap Pemkab mau memperbaiki sebelum hari Raya Idul Fitri," tukasnya. Masih Suroyo, pasti jalan tersebut sangat padat di lalui penguna jalan dan dikhawatirkan akan timbul ketidak nyamanan serta dapat menimbulkan kecelakaan. “Sebab ini sudah lama sekali jalan belum di perbaiki, sedangkan kami sudah mengajukan untuk diperbaiki ke Pemkab Blitar," tukasnya. (JK) #DPUPR Pemkab Blitar#DPUPR Pemkab Blitar
Berita Terkait