Polisi akan Penuhi Permintaan Uang KKB untuk Bebaskan Pilot Susi Air, Kecuali Senjata dan Merdeka

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 30 Juni 2023 10:18 WIB
Jakarta, MI - Polda Papua siap memenuhi permintaan KKB pimpinan Egianus Kogoya untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan permintaan berupa uang akan dipenuhi, kecuali dua hal ini, yakni permintaan merdeka dan senjata. "Tidak mungkin kami mengabulkan kedua permintaan itu (merdeka dan senjata). Namun untuk uang yang juga diminta akan disiapkan dan diserahkan kepada Egianus Kogoya asal sandera yang berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dan diserahkan ke aparat keamanan," kata Mathius Fakhiri, Kamis (29/6). Mathius mengatakan saat ini negosiasi masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk keluarga Egianus Kogoya. Dengan melibatkan keluarga Egianus, pimpinan KKB itu diharapkan mau menyerahkan tawanannya yang disandera sejak tanggal 7 Februari lalu. Mathius juga menanggapi ancaman yang disampaikan Egianus Kogoya. Dia berharap kelompok Egianus Kogoyo tidak menembak Philip seperti ancamannya yang disampaikan beberapa waktu lalu. "Kami berharap Egianus tidak melakukan ancamannya yakni menembak pilot Susi Air tanggal 1 Juli mendatang," kata Mathius. Ia juga berharap keluarga dapat membantu meyakinkan Egianus untuk tidak mengeksekusi Philip. Sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya mengirimkan ultimatum yang berisi ancaman akan menembak pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens apabila tidak ada dialog soal Papua merdeka dalam waktu dua bulan ke depan. Hal itu disampaikan KKB pimpinan Egianus Kogoya melalui rilis video keadaan Philip Mark Mehrtens. Dalam video itu, Philip tampak kurus sambil memegang bendera Bintang Kejora. Ia dikelilingi para anggota KKB yang mengacungkan senapan. “KKB Papua disini memberikan waktu dua bulan lagi bagi negara-negara di luar Indonesia untuk berdialog dengan Indonesia dan Papua, tentang Papua merdeka,” kata Captain Philip, Sabtu (27/5). “Jika itu tidak terjadi dalam dua bulan, maka mereka mengatakan akan menembak saya,” ungkapnya.