Korban Tewas KA Pengumpan Whoosh vs Mobil Jadi 4 Orang

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 15 Desember 2023 08:39 WIB
Kejadiaan kecelakaan antara kereta pengumpan (feeder) Whoosh relasi Padalarang-Bandung dengan mobil di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (14/12). [Foto: ANTARA/HO-Daop 2 Bandung]
Kejadiaan kecelakaan antara kereta pengumpan (feeder) Whoosh relasi Padalarang-Bandung dengan mobil di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (14/12). [Foto: ANTARA/HO-Daop 2 Bandung]
Kabupaten Bandung Barat, MI - Jumlah korban tewas akibat insiden minibus tertabrak kereta api feeder (pengumpan), Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh di titik perlintas sebidang tanpa palang pintu Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat bertambah jadi empat orang.

Hingga pukul 19.00 WIB, tercatat ada empat korban meninggal dunia, sedangkan dua orang korban lainnya, masih menjalani perawatan intensif di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Kota Cimahi. Sebelumnya korban tewas tiga orang.

Neneng Rosmayanti (44 tahun), penumpang minibus, akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama 2,5 jam di ruang IGD. Salah satu penumpang kendaraan minibus yang tertabrak KA feeder Whoosh itu, meninggal sekitar pukul 16.00 WIB. 

Korban yang masih satu keluarga ini, awalnya mengalami kondisi kritis trauma di kepala bersama dua korban lainnya Ratih (13) dan Syakila (4) hingga harus menjalani perawatan di IGD.

Kabid Pelayanan RSUD Cibabat dr Nina Mulyani mengatakan, pihaknya menerima enam pasien korban kecelakaan di RSUD Cibabat sekitar pukul 13.30 WIB. 

"UGD RSUD Cibabat kami menerima korban laka pada pukul 13.30 WIB, enam orang korban masuk ke IGD, tiga dinyatakan meninggal dan tiga dalam perawatan dengan cidera bagian kepala berat," kata dr Nina, dikutip Jumat (15/12).

Nina mengatakan, satu dari tiga korban yang menjalani perawatan dengan cedera kepala berat, tepat pada pukul 16.00 WIB, atas nama Neneng Rosmayanti (49 tahun) dinyatakan meninggal dunia.

"Jadi total korban empat meninggal dan dua masih dalam penangan intensif dengan kondisi cedera kepala berat," ujarnya.

Sedangkan untuk identitas para korban yang meninggal dunia, berdasarkan data yang dihimpun, di antaranya anak di bawah umur. 

"Korban yang meninggal itu, satu usia 45 tahun laki-laki, lalu dua anak dengan usia 2 tahun dan 6 tahun, satu lagi bertambah dengan dengan identitas ibu Neneng itu usia 49 tahun," jelasnya.

Nina menambahkan, untuk dua orang korban yang masih hidup dan masih dalam perawatan, kondisi keduanya masih kritis. 

"Kondisi pasien yang sekarang masih dalam penanganan kami dengan kondisi masih kritis anak usia 13 tahun dengan anak usia 5 tahun," tandasnya.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Cimahi, Jawa Barat, menyelidiki kasus kecelakaan lalu lintas kereta pengumpan (feeder) Whoosh relasi Padarang-Bandung, yang menabrak sebuah mobil berisi enam orang di perlintasan sebidang tidak terjaga.

Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, bahwa kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi di perlintasan kereta api tepatnya di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat pada pukul 12.43 WIB.

“Kita masih akan melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP), apakah ada yang melarang (mobil) untuk tidak melintas dulu, kita akan dalami lebih lanjut,” kata Aldi, Kamis (14/12).

Aldi menambahkan, kejadian tersebut berawal saat kereta feeder sedang melaju pada sekitar pukul 12.43 WIB, di saat bersamaan, terdapat juga mobil yang hendak lewat dan sempat terseret sejauh 500 meter, dari titik perlintasan kereta api.

Ia mengatakan, seluruh penumpang dari korban kecelakaan lalu lintas tersebut, telah dibawa ke Rumah Sakit Cibabat Cimahi, untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.