Pemkot Blitar Gelar Festival Ronda Sahur, Walikota Santoso: Upaya Hidupkan Musik Tradisional

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 23 Maret 2024 17:55 WIB
Wali Kota Blitar Santoso membuka festival Ronda sahur atau Music Patrol 2024 (Foto: MI/JK)
Wali Kota Blitar Santoso membuka festival Ronda sahur atau Music Patrol 2024 (Foto: MI/JK)

Blitar, MI - Pemerintah Kota Blitar melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Blitar, melaksanakan festival Ronda Sahur atau Music Patrol 2024, di Halaman kantor Satpol PP Kota Blitar, pada Jum'at (22/3/2024).

Festival Ronda Sahur mengambil tema "Dengan Kearifan Budaya Lokal, Mari Bersama Gempur Rokok Ilegal Menuju Kota Blitar Keren Kuthone Mulyo Wargane". 

Untuk pemenang dalam lomba ronda sahur juara pertama akan memperoleh hadiah trophy dan uang pembinaan sebesar Rp 4 juta rupiah, juara dua  Rp 3 juta dengan trophy dan juara tiga Rp 2 juta dengan trophy.

Acara tersebut juga  menjadi agenda tahunan, dan dibuka langsung oleh Wali Kota Blitar Santoso, dengan didampingi Sekertaris Daerah Kota Blitar Priyo Sudarmono. Serta perwakilan dari Kantor Bea Cukai Blitar.

Kepala Satuan Pol PP Kota Blitar Roni Yoza Pasalbessy mengatakan, festival ini untuk yang kedua diselenggarakan. Dan untuk memperingati Hari Jadi Kota Blitar ke 118. Sedangkan untuk anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

"Selain agenda tahunan tiap bulan Ramadhan, penyelenggaran festival Ronda sahur juga bertepatan dengan peringatan hari jadi Kota Blitar ke 118 dan HUT Satpol PP yang ke 62 dan HUT Damkar yang ke 105," ucap Kasat Pol PP Roni Yoza Pasalbessy.

Untuk jumlah peserta, Ronny memaparkan, ada 21 peserta dari perwakilan kelurahan yang ada di kota Blitar. 

Roni menambahkan, kegiatan ini juga untuk sosialisasi gempur rokok ilegal dalam upaya pembinaan terhadap anggota Satuan perlindungan masyarakat dan unsur pengamanan swakarsa dilingkungan masyarakat.

Sementara itu Walikota Blitar Santoso menjelaskan, penyelenggaraan Festival Ronda Sahur atau Musik Patrol yang dilakukan Satpol PP itu sangat baik.

Dengan adanya kegiatan ini menjadi salah satu upaya menghidupkan kembali musik tradisional di Kota Blitar. 
 
Di sisi lain, musik patrol juga membantu masyarakat menjaga keamanan lingkungan di malam hari. Biasanya, saat puasa banyak terjadi kasus pencurian.

"Kami sangat mengapresiasi, intinya ronda sahur tidak berlebihan dan mengganggu masyarakat. Selain itu festival ronda sahur itu sekaligus kita nguri-nguri budaya," ujar Santoso.

"Mereka akan menunjukan ketrampilannya memainkan seni pukulan alat musik dibuat dari kayu dan buluh,"imbuhnya.

Wali Kota Santoso memberikan pesan untuk penyelenggaraan festival ini, sebaiknya dilaksanakan pada malam hari lepas sholat tarawih.

"Sebaiknya kegiatan ini digelar malam hari lepas sholat tarawih, sehingga masyarakat bisa menyaksikan dan menikmati kebolehan para peserta dalam memainkan alat rondanya," tukasnya. (JK/ADV/Kominfo Kota)