Maluku Utara Inovatif, Solusi Cerdas untuk Ketenagakerjaan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 Juli 2024 2 jam yang lalu
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Maluku Utara, Marwan Polisiri (tengah, kopiah hitam) pose bersama dengan peserta Forum Komunikasi Penempatan Dalam Negeri. Acara ini berlangsung di Ruang Meting Hotel Jati Ternate pada Selasa, 30 Juli 2024 (Foto: Istimewa)
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Maluku Utara, Marwan Polisiri (tengah, kopiah hitam) pose bersama dengan peserta Forum Komunikasi Penempatan Dalam Negeri. Acara ini berlangsung di Ruang Meting Hotel Jati Ternate pada Selasa, 30 Juli 2024 (Foto: Istimewa)

Ternate, MI - Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menyelenggarakan Forum Komunikasi Penempatan Dalam Negeri. Acara ini berlangsung di Ruang Meting Hotel Jati Ternate pada Selasa, 30 Juli 2024.

Kepala Disnakertrans Provinsi Maluku Utara, Marwan Polisiri, menyampaikan bahwa forum ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antara pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait penempatan tenaga kerja dalam negeri. 

"Forum ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama mengenai regulasi dan isu-isu terkini dalam penempatan tenaga kerja," ujar Marwan.

Marwan Polisiri juga menambahkan, "Pemerintah Provinsi Maluku Utara, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, memainkan peran krusial dalam mengurangi pengangguran dan memfasilitasi pencari kerja untuk menemukan pekerjaan yang sesuai."

Menurut Marwan, kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan industri sangat penting. "Di era Industrialisasi 4.0, kita dihadapkan pada tantangan terbatasnya angkatan kerja yang berkualitas. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan bahwa kompetensi tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," ujarnya.

Marwan mengungkapkan keprihatinan terkait ketidakcocokan antara karakteristik lulusan baru dan kebutuhan tenaga kerja di pasar. "Tingginya tingkat pengangguran di kalangan pemuda terdidik menunjukkan adanya ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki lulusan baru dan permintaan dari dunia usaha," jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara, pada Februari 2024, jumlah penduduk usia kerja mencapai 669,9 ribu orang, meningkat dibandingkan Februari 2023. 

"Kenaikan jumlah penduduk usia kerja dan jumlah penduduk yang bekerja menunjukkan adanya perbaikan, meskipun tantangan masih ada," ujar Marwan.

Dalam acara ini, juga diungkapkan bahwa program pelatihan dan produktivitas tenaga kerja yang dilaksanakan oleh Disnakertrans Provinsi Maluku Utara telah menjangkau 2.275 orang. 

"Kami berharap, kegiatan ini dapat memberikan solusi atas permasalahan ketenagakerjaan dan memberikan kesempatan kerja yang lebih luas, termasuk untuk penyandang disabilitas," tambah Marwan.

Forum ini diikuti oleh 75 peserta dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan provinsi dan kabupaten/kota, lembaga pelatihan kerja, perusahaan BUMN, BUMD, perusahaan swasta, lembaga penempatan tenaga kerja swasta (LPTKS), bursa kerja khusus (BKK), perguruan tinggi, dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Narasumber berasal dari Disnakertrans Provinsi Maluku Utara, BPS Provinsi Maluku Utara, BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara, dan PT IWIP.

Turut hadir dalam acara ini adalah kepala dinas nakertrans kabupaten/kota, kepala BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara, pejabat eselon III dan IV lingkup Disnakertrans Provinsi Maluku Utara, serta pimpinan perusahaan baik BUMN, BUMD, dan swasta. (RD)