Gunung Merapi Bergemuruh! 10 Kali Guguran Lava Meluncur hingga 1,7 Km


Sleman, MI - Gunung Merapi, yang secara geografis terletak di Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya.
Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi mengeluarkan 10 kali guguran lava dengan jarak luncur mencapai 1.700 meter (1,7 km) hingga Kamis (6/2/2025), pukul 06.00 WIB.
Aktivitas ini teramati mengarah ke tiga sungai besar: Kali Bebeng, Kali Krasak, dan Kali Sat, yang dikenal sebagai daerah rawan terjadinya bencana. Dengan status Merapi yang masih berada pada Level III atau Siaga.
"Teramati 10 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng, Kali Krasak dan Kali Sat) dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Erwin Widyon dalam keterangan resminya, Kamis (6/2/2025).
Saat ini, Gunung Merapi terlihat jelas, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 25 meter di atas puncak kawah.
Cuaca berawan dan terlihat cerah, angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 18,8-22,2°C, kelembaban udara 74-87,1 persen, dan tekanan udara 869,8-912,6 mmHg.
Sementara, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa suplai magma masih berlangsung, yang berpotensi memicu awan panas guguran di wilayah berbahaya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di area tersebut.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar dan awan panas guguran (APG), terutama saat hujan turun di sekitar Gunung Merapi. Dampak abu vulkanik dari erupsi juga perlu diantisipasi agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tutup Erwin.
Topik:
gunung-merapi sleman bpptkg