Musrenbang RKPD Kabupaten Mojokerto Tahun 2026, Bupati Tekankan Para Kepala Perangkat Daerah Proaktif


Mojokerto, MI - Pemkab Mojokerto gelar Musrenbang (Musyawarah perencanaan pembangunan) RKPD tahun 2026. Bertempat di Pendopo Graha Majatama, pada Kamis (27/3/2025). Sebagai wujud dari keterbukaan pemerintah yang bertujuan untuk memupuk kepemilikan publik atau masyarakat terhadap perencanaan pembangunan.
Kepala Bapedda kabupaten Mojokerto Bambang Eko Wahyudi menyampaikan laporannya bahwa tahapan penyusunan RKPD kabupaten Mojokerto tahun 2026 sudah selesai dilaksanakan.
"Mulai dari Musrenbang Desa, Forum Perangkat daerah, Forum konsultasi publik rancangan awal RKPD kabupaten Mojokerto, Musrenbang Kecamatan, kelima Forum lintas perangkat daerah, dan terakhir musrenbang RKPD pada hari ini Kamis 27 Maret 2025," bebernya.
Bambang juga menjelaskan bahwa Musrenbang RKPD 2026 melibatkn berbagai pihak, seperti para akademisi, dunia usaha, tokoh masyarakat serta perwakilan organisasi masyarakat.
"Hal ini penting memastikan bahwa rencana pemabngunan di kbupaten Mojokerto benar- benar mengakomodasi kebutuhan masyarakat," jelasnya.
RKPD 2026 disusun berdasarkan atau beriringan dengan penyusuanan RPJMD kabupaten Mojokerto 2025 - 2029.
Sementara itu, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam percepatan pembangunan daerah.
"Kepada seluruh Kepala Perangkat daerah untuk proaktif mengusulkan program peioritas kepada Kementerian dan pemerontah Provinsi Jawa Timur," terangnya.
Ia juga mengatakan ada lima hal yang perlu disampaikan terkait permasalahan dan isu strategis.
“Pertama arah kebijakan pembangunan RPJPD kabupaten Mojokerto tahun 2025-2045, Tujuan dan sasaran pembangunan daerah dalam rancangan awal RPJMD 2025-2029, Rancangan tema dan progres pembangunan tahun 2026 serta tindak lanjut setelah pelaksanaan musrenbang RKPD tahun 2026,” jelas Gus Barra.
Selain itu, penurunan angka stunting dibutuhkan peran semua pihak.
"Tidak hanya dari sektor pemerintah, akan tetapi peran dari sektor lainnya. Yaitu dukungan lima kolaborasi dari 5 elemen masyarakat dalam penanganan stunting yaitu pemerintah, swasta,akademisi, masyarakat madani serta peran media,” ujarnya.
Bupati Al Barra mengajak untuk mewujudkan misinya yaitu Kabupaten Mojokerto lebih maju, adil dan makmur. (Adv/Pra)
Topik:
Pemkab Mojokerto