TNI Investigasi Pelibatan Warga Sipil Saat Ledakan Pemusnahan Amunisi Kadaluwarsa di Garut

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 14 Mei 2025 12:35 WIB
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman (Foto: Ist)
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman (Foto: Ist)

Jakarta, MI- TNI masih melangsungkan investigasi secara menyeluruh terkait peristiwa ledakan saat pemusnahan amunisi tak layak pakai di Garut yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia.

Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman mengatakan bahwa pihaknya dari Kodam III Siliwangi tengah melakukan investigasi secara intensif guna mengungkap penyebab pasti insiden ledakan amunisi tersebut.

"Masih investigasi, belum selesai dan tim dari Kodam III Siliwangi sedang bekerja secara intensif terutamanya mengungkap penyebab pasti dari insiden tersebut," kata Dadang Arif, Selasa (13/5/2025).

Terkait dengan pelibatan warga sipil yang juga menjadi korban insiden ledakan amunisi tersebut, Dadang mengatakan hal tersebut masih menunggu arahan lebih lanjut dari hasil investigasi.

"Berkaitan dengan pelibatan warga sipil dalam proses pemusnahan amunisi ke depannya masih menunggu arahan dan hasil investigasi," tuturnya.

Saat ini pihaknya bersama polri telah melakukan sterilisasi dan pengamanan lokasi terjadinya ledakan saat pemusnahan amunisi tak layak pakai tersebut, hal ini dilakukan untuk menghindari resiko-resiko lebih lanjut.

Sebagai informasi, insiden ledakan saat pemusnahan amunisi tak layak pakai tersebut menyebabkan 9 orang warga sipil dan 4 orang anggota TNI meninggal dunia.

Pemusnahan amunisi tidak layak pakai tersebut dilakukan oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) II Peralatan TNI AD pada hari Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan cibalong, Garut, Jawa Barat.

Topik:

TNI Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Ledakan Amunisi di Garut