Miris! Bocah Kelas 2 SDN 12 di Inhu Tewas Dipukuli 5 Kakak kelasnya

![Psikolog Anak Sebut Bullying Kerap Terjadi karena Pembiaran Ilustrasi [Foto: Ist]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/cc9bba8a-8d95-40ee-8f0c-898457ad47ba.jpg)
Pekanbaru, MI - Seorang murid kelas dua berinisial KB (8) SDN 12 di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, tewas diduga akibat dipukuli oleh lima orang kakak kelasnya.
Korban adalah anak dari pasangan Gimson Beni Butarbutar (38) dan Siska Yusniati Sibarani (30), dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Menurut Gimson, ayah korban, anaknya sering menjadi korban bullying di sekolah oleh pelaku yang merupakan kakak kelasnya.
Gimson menjelaskan bahwa bullying tersebut terjadi karena perbedaan agama.
"Seminggu yang lalu, dia itu sudah sering di-bully. Dibilang suku ini, agama ini. Itu sebelum dia sakit. Itu biasalah karena mereka namanya anak-anak sekolah," kata Gimson Beni Butarbutar.
Diceritakan Gimson, pada Senin (19/5/2025) lalu, KB pulang lebih awal dengan sepeda. Namun, ban sepedanya dikempeskan oleh kakak kelas. Esok harinya, korban kembali pulang cepat.
Saat ditanya ayahnya, KB berbohong, mengaku pulang karena ada acara sekolah. Gimson lalu menanyakan ke istrinya, dan istrinya menjelaskan KB pulang karena sakit dan sudah izin.
Malam harinya, KB mengalami demam tinggi, sakit pinggang, dan perut bagian bawahnya bengkak. Gimson lalu bertanya pada teman KB, Rio, yang menyebut KB dipukuli lima kakak kelasnya.
Gimson melapor ke wali kelas, yang berjanji akan memanggil orangtua pelaku pada Kamis (22/5/2025) namun tak dilakukan. Gimson akhirnya mendatangi kepala sekolah pada Jumat (23/5/2025) dan meminta dipertemukan dengan pelaku berinisial DR.
"Pelaku berinisial DR mengelak, mengaku hanya menumbuk dari belakang, dan menyebut pelaku lainnya berinisial HM sebagai pelaku pemukulan di area perut," ujarnya.
Saat Gimson menemui orangtua HM, mereka tidak terima tuduhan, mengatakan ada pelaku lain.
Berselang beberapa hari, kondisi KB makin memburuk. Ia muntah darah, kejang-kejang, dan meninggal Senin (26/5/2025) sekitar pukul 02.10 WIB. Jenazah sempat dirujuk ke RSUD Pematang Reba, namun nyawanya tak tertolong.
Peristiwa tersebut kini sudah ditangani oleh Kepolisian Resor (Polres) Indragiri Hulu (Inhu). Kepolisian juga sudah melakukan autopsi dan tinggal menunggu hasilnya.
Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan hasil otopsi sedang ditunggu.
"Kami masih menunggu hasil otopsi, biar tahu pasti apa penyebab korban meninggal dunia," ujar Fahrian.
Ditemukan beberapa tanda kekerasan di tubuh korban, dan lima orang terduga pelaku telah diidentifikasi, yaitu HM (12), RK (13), MJ (11), DR (11), dan NN (13).
Topik:
Bocah Kelas 2 SDN 12 Tewas Siswa Tewas di Inhu