Pengamat: Sudah Saatnya Presiden Melepaskan Diri dari Tekanan Politik Koalisi

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 2 Januari 2022 12:21 WIB
Monitorindonesia.com- Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI) Fernando Emas mengatakan, di tahun 2022 ini, sudah saatnya Presiden Joko Widodo melepaskan diri dari tekanan politik pendukungnya, sehingga dengan leluasa mengambil keputusan yang sifatnya politis. Misalnya me-reshuffle maupun mengevaluasi para pembantunya sebagaimana telah diwacanakan di tahun 2021. "Pada tahun 2022 ini, sudah saatnya Presiden Jokowi untuk melepaskan diri dari tekanan partai politik sehingga dengan leluasa mengambil keputusan yang sifatnya politis seperti reshuffle terhadap kabinetnya," kata Fernando, kepada wartawan, Minggu (2/1/2021). Menurut pengamat politik ini, sepertinya Jokowi tersandera oleh partai politik pendukung pemerintahan hingga sampai saat ini rencana perombakan kabinet itu belum dilaksanakan. "Banyak menteri yang perlu segera di-reshuffle karena kinerjanya buruk dan sangat tidak memuaskan bahkan jauh dari harapan masyarakat, namun belum dapat dilakukan oleh Presiden Jokowi, karena para menteri tersebut di dukung oleh kekuatan politik yang menekan Jokowi," ungkapnya. Fernando menambahkan bahwa, pada sisa masa jabatan Jokowi sebagai Presiden, masyarakat banyak menyimpan harapan kepada Jokowi untuk menuntaskan program-program yang masih tersisa, misalnya, persoalan covid-19 dapat ditangani dengan baik dan terkendali pada tahun 2021. "Pada tahun 2022, dengan sisa jabatan dalam kurun 2 tahun lagi, masyarakat pastinya berharap Presiden Jokowi tetap dapat mengendalikan situasi dari pandemi Covid-19," ujarnya. Tak hanya soal reshuffle kabinet dan penanganan Covid-19, Fernando dalam kesempatan ini juga berharap pembangunan infrastruktur yang selama ini menjadi prioritas Jokowi dapat dituntaskan secara bertahap untuk kepentingan masyarakat juga meningkatkan perekonomian Indonesia. "Pembangunan-pembangunan infrastruktur yang merupakan prioritas Jokowi diharapkan dapat diselesaikan demi kepentingan masyarakat dan peningkatan perekonomian Indonesia" harapnya. Terakhir, Fernando juga menyinggung soal pesta demokrasi tahun 2024, ia menyarankan Presiden Joko Widodo mempersiapkan beberapa tokoh untuk menjadi penerusnya yang akan mengikuti kontestasi pada pilpres dan wakil presiden pada tahun 2024 yang akan datang. "Jokowi pastinya berkepentingan mempersiapkan siapa yang akan meneruskan kepemimpinan pada masa yang akan datang. Misalnya Jokowi bisa mempersiapkan tiga nama capres yang akan melanjutkan kepemimpinannya untuk ikut Pilpres 2024," tutup Fernando.   (Wawan)