Formappi Sebut Rencana Kunker BURT DPR Bentuk Pemborosan Anggaran

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 19 Mei 2022 18:22 WIB
Jakarta, MI - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyoroti rencana kunjungan kerja (kunker) yang akan dilakukan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI pekan depan ke sejumlah tempat. Menurutnya, tanpa alasan yang jelas, kunjungan tersebut merupakan bentuk pemborosan anggaran karena tak jelas urgensinya seperti apa. "Tanpa alasan yang jelas, tanpa informasi ke publik. Yang pasti bahwa kunjungan kerja itu juga akan sama-sama membebani anggaran negara, kata Lucius kepada wartawan, Kamis (19/5). Lucius menambahkan, bahwa ada banyak kunker yang diikuti anggota DPR semenjak libur Lebaran lalu. Ia mempertanyakan tidak adanya transparansi yang diberikan DPR kepada publik terkait hasil kunker yang sudah dilakukan. "Ada begitu banyak kunker DPR yang diikuti oleh anggota dari berbagai AKD yang dilakukan semenjak liburan Lebaran lalu. Anehnya, tak ada yang diekspos secara transparan oleh DPR ke publik, seolah-olah kunker-kunker itu tak penting diketahui publik," jelas Lucius. Menurut Lucius, pemborosan yang dilakukan DPR dari berbagai kegiatan hanya menjadikan keputusan penghentian proyek gorden tidak punya makna. Dia menyebutkan penghentian proyek gorden hanyalah kamuflase untuk kegiatan DPR yang lain yang memboroskan anggaran. "Saya kira pemborosan-pemborosan yang dilakukan DPR dengan berbagai kegiatan, mulai proyek hingga kunker, membuat keputusan penghentian proyek gorden menjadi tak punya makna," ujar Lucius. "Penghentian proyek gorden hanya seperti kamuflase untuk banyak kegiatan lain DPR yang memboroskan anggaran," tambahnya. (La Aswan)

Topik:

Kunker DPR
Berita Terkait