Sandiaga Uno Dinilai Tidak Patuh AD-ART Partai Gerindra

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 9 September 2022 15:35 WIB
Jakarta, MI - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin, menilai bahwa Sandiaga Uno wajar saja didesak mundur sebagai kader Partai Gerindra. Karena, kata Ujang, pada dasarnya sudah tidak patuh terhadap AD-ART Partai itu sendiri, setelah namanya muncul sebagai calon Presiden yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP). "Memang begitu aturan di Partai, jika Partai tersebut suda mengusung satu nama yaitu Prabowo yang mengikat untuk seluruh kader, mau tidak mau Sandiaga Uno harus mundur dari Gerindra," kata Ujang kepada Monitor Indonesia, Jum'at (9/9). Menurut Ujang, dinamika dalam partai politik biasanya muncul pada saat menjelang Pemilu. Sebagai kader, tegas Ujang, semestinya tunduk dan patuh terhadap peraturan yang ditetapkan oleh Partai itu sendiri. "Jika kondisi seperti yang dialami oleh Sandiaga Uno, sudah harus berpikir untuk mengambil keputusan mundur sebagai Kader Partai Gerindra. Saya melihat apa yang disampaikan Arief Puyono sudah benar, bahwa Sandi harus segera mundur atau tidak dipecat oleh Partai, ini juga menjadi bumerang atau ancaman untuk Partai," jelasnya. Sebenarnya, lugasnya, permasalahan seperti ini bukan hanya berlaku bagi satu kader Partai saja, tetapi juga berlaku bagi seluruh kader. Hal ini juga, tambah Ujang, berlaku hampir semua partai politik, apabila ada yang tidak tertib dan patuh maka segera dilakukan pemecatan. "Partai melakukan langkah-langkah kongkrit untuk memastikan semua kadernya tertib terhadap aturan internal yang ada, oleh karena itu menjadi seorang kader Partai harus senantiasa siap dengan konsekuensi yang diterima jika tidak tunduk dan patuh pada peraturan," tutupnya. [Rivaldi]