Gagal Ginjal Akut Menghantui Anak-anak, Demokrat Usul Belajar Online!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Oktober 2022 19:33 WIB
Jakarta, MI - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyarankan kegiatan pembelajaran anak-anak Sekolah agar dilakukan secara online. Mengingat kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun terjadi peningkatan terutama dalam dua bulan terakhir. Per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun. "Persoalan GAGAL GINJAL AKUT yg menimpa anak2 kita ini persoalan serius. Apalagi bagi yg masih punya anak kecil dirumah," kata Jansen dalam cuitannya di Twitter dikutip Monitor Indonesia, Rabu (19/10). Ia pun meminta keseriusan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, BPOM dan IDAI. "Jadi tolong dulu keseriusan dari kita semua thdp persoalan ini. Ketimbang tinggal nangisnya aja kita kalau keluarga kita kena. Cc @KemenkesRI, @BPOM_RI, IDAI," lanjutnya. Menurut Jansen, seiring dengan penyelidikan kasus ini, sudah seharusnya proses pembelajaran di lakukan secara online agar resiko terkena infeksi, penyakit dapat mereda. "Karena anak sakit baru dia minum obat sirup dll, selama penyelidikan thdp penyebab ginjal akut ini, apa tidak sebaiknya anak kecil dan balita kembali ke belajar online lagi. Sehingga resiko dia kena infeksi, penyakit dll jd turun. Sehingga dia tidak perlu minum obat. Cc @KemenkesRI," tutupnya. Diketahui, sampai saat ini kasus gagal ginjal akut pada anak itu belum diketahui secara pasti penyebabnya. Untuk itu pemerintah bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) membentuk satu tim yang bertugas untuk mengamati dan menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak. Dari data yang ada gejala yang muncul di awal adalah terkait infeksi saluran cerna yang utama. Kemkes menghimbau sebagai upaya pencegahan agar orang tua tetap memastikan perilaku hidup bersih dan sehat tetap diterapkan, pastikan cuci tangan tetap diterapkan, makan makanan yang bergizi seimbang, tidak jajan sembarangan, minum air matang dan pastikan imunisasi anak rutin dan lanjuti dilengkapi. Selain itu, Kemenkes juga telah menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian peningkatan kewaspadaan. Surat keputusan ini memuat serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan penanganan terhadap pasien gagal ginjal akut sesuai dengan indikasi medis.