Pencapresan Airlangga Direvisi, Marwah Partai Golkar Terancam

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 9 Agustus 2023 07:53 WIB
Jakarta, MI - Merevisi hasil Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang mendorong Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) akan berdampak pada internal partai beringin tersebut. Peneliti politik dari Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam, mengatakan, tidak sepatutnya hasil dari Munas itu direvisi. Sebab, marwah Partai Golkar akan menjadi taruhannya. "Menurut saya tidak elegan merevisi pencapresan Airlangga, itu sebenarnya juga menyangkut kehormatan partai," katanya kepada MonitorIndonesia.com, Rabu (9/8). Menurutnya, Partai Golkar harus tetap Ngoto mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres. Sebagai partai pemilik suara terbesar nasional kedua itu harus berjuang sekuat tenaga agar Airlangga maju di gelanggang Pilpres 2024. Dia mengatakan, jika nantinya Partai Golkar bergabung dengan Koalisi, harus tetap mendorong Airlangga. Namun, dalam keputusan koalisi muncul kandidat lain yang juga tergabung di Golkar, maka keputusan itu harus dibahas di internal partai beringin tersebut. "Partai Golkar tetap maju saja mengajukan Pak Airlangga ke koalisi yang dipilih bergabung jika nanti ada perkembangan, dinamika didalam koalisi, muncul nama lain kader Golkar yang menguat baru dikembalikan lagi Partai Golkar," ujarnya. Dia menilai, Partai Golkar harus mengetahui terlebih dahulu dinamika koalisi yang bakal terjadi, sebelum memutuskan merevisi pencapresan Airlangga Hartarto. "Saya kira ini jalan elegan daripada belum tahu dinamika koalisi sudah dilakukan revisi, saya pikir itu akan mengurangi kehormatan partai," ujarnya. Jika pencapresan Airlangga direvisi sebelum mengetahui dinamika politik di masa mendatang, Partai Golkar akan dianggap sebagai partai yang tidak ingin memperjuangkan pucuk pimpinannya. "Kesannya kok ketum hanya dipakai hiasan saja tidak fight diperjuangkan," tandasnya. (ABP)         #Pencapresan Airlangga Direvisi #Marwah Partai Golkar Terancam