Klaim Gibran Tidak Keluar dari PDIP, Andreas Pareira: Kok Fahri yang Buat Statement?

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 26 Oktober 2023 18:13 WIB
Politisi PDIP, Andreas Hugi Pareira. (Foto: Dok.DPRI RI)
Politisi PDIP, Andreas Hugi Pareira. (Foto: Dok.DPRI RI)

Jakarta, MI - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah yang menyatakan Gibran Rakabuming Raka tidak akan keluar dari PDIP.

Politisi PDIP, Andras Hugo Pareira, merasa keheranan dengan pernyataan Fahri Hamzah yang mengklaim Gibran tidak akan keluar dari PDIP. Padahal, Fahri bukanlah kader PDIP.

"Kok Fahri yang buat statement?," kata Andreas singkat saat dihubungi Monitorindonesia.com, Kamis (26/10).

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, memastikan Gibran Rakabuming Raka tidak akan keluar dari PIDP, setelah diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres), Prabowo Subainto.

"Enggak, Mas Gibran clear, tidak keluar dari partai," kata Fahri kepada wartawan di Media Center DPR RI, Kamis (26/10).

Dia menerangkan, dalam Undang-Undang 7/2017 tentang Pemilu, tidak ada larangan kader partai lain yang diusung sebagai calon presiden ataupun wakil presiden harus keluar partai.

"Memang tidak ada ketentuan bahwa capres dan cawapres itu harus terikat oleh parpol (partai politik)," kata Fahri. 

Mantan Wakil Ketua DPR IR itu memberikan contoh sosok yang diusung oleh gabung partai politik namun tidak memiliki kendaraan politik bisa maju di kontestasi pemilihan presdien (Pilpres) 2024.

 "Itu sebabnya kenapa banyak orang, banyak yang enggak punya partai, kaya Mas Anies Baswedan kan jadi calon ya. Jadi, tidak ada masalah sebenarnya," ujar Fahri.

Di sisi lain, Fahri mencontohkan ketika Jusuf Kalla maju sebagai cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketika dua tokoh itu berduet, bisa mengalahkan Wiranto yang juga kader Partai Golkar.

"Karena,  dia tetep dalam status keangotaannya sebagai kader Golkar," tandas Fahri. (DI/ABP)